Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Penggunaan Musik untuk Anak Autis

Kompas.com - 24/06/2022, 11:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Felita Oktaviani, Dr. Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, DCH, Psikolog, Roswiyani, Ph.D., Psikolog*

AUTISM Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan neurologis yang ditandai dengan kurangnya kemampuan komunikasi sosial, interaksi sosial, dan menunjukkan pola perilaku tertentu (American Psychiatric Association, 2013).

Gejala ASD umumnya mulai muncul pada usia 12-24 bulan di mana anak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya.

Seiring bertumbuhnya anak, gangguan ASD dapat berdampak pada kemandirian, kesulitan dalam belajar, hingga kehidupan sosialnya.

Saat ini, penggunaan elemen musik untuk anak ASD sudah lebih banyak dilakukan dan semakin dikenal efektifitasnya.

Berdasarkan berbagai penelitian (Lai et al., 2012; Molnar-Szakacs & Heaton, 2012), musik dapat membantu anak ASD karena berbagai hal, yaitu:

  1. Anak ASD memiliki kemampuan untuk memproses musik yang setara dengan anak non-ASD
  2. Anak ASD lebih mudah memahami emosi melalui musik
  3. Anak ASD memberikan atensi yang lebih besar pada musik dibandingkan dengan stimulus suara lainnya

Penggunaan musik untuk anak ASD dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu terapi musik dan aktivitas musik.

Terapi musik merupakan penggunaan musik dan elemennya secara profesional sebagai suatu intervensi dalam mengoptimalkan kualitas hidup dan meningkatkan kemampuan secara fisik, sosial, komunikasi, emosi, intelektual, dan kesejahteraan psikologis (World Federation of Music Therapy, 2011).

Oleh karena itu, terapi musik hanya boleh dilakukan oleh terapis profesional yang telah menempuh pendidikan sebagai terapis musik.

Terapi musik yang paling banyak digunakan untuk menangani anak dengan ASD adalah terapi musik improvisasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com