KOMPAS.com - Beberapa ibu hamil mungkin pernah mengalami nyeri punggung, betis, hingga sakit kepala. Rasa sakit ini mungkin mengganggu aktivitas bumil, bahkan tidur pun sulit.
Kondisi ini lantas memicu beberapa ibu hamil mungkin tergoda untuk mengonsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen.
Lantas, apakah selama masa kehamilan wanita diperbolehkan mengonsumsi ibuprofen?
Dikutip dari BabyCenter, rasa nyeri atau pusing yang diderita ibu hamil ternyata tidak boleh diatasi dengan konsumsi ibuprofen.
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Efek atau dampak negatif obat ibuprofen pada ibu hamil berbeda-beda, berdasarkan pada usia kehamilan.
Konsumsi ibuprofen pada masa awal kehamilan dapat meningkatkan risiko kehilangan janin atau keguguran.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minum ibuprofen berisiko menimbulkan cacat lahir pada bayi.
Namun, penelitian terkait efek ibuprofen pada trimester pertama masih harus ditinjau ulang.
Ibu hamil yang mengonsumsi ibuprofen pada trimester kedua dapat membahayakan ginjal bayi yang sedang berkembang.
US Food and Drug Administration (FDA) juga mengategorikan obat ibuprofen sebagai obat yang dapat membahayakan janin jika dikonsumsi pada trimester 3 kehamilan.
Konsumsi ibuprofen atau NSAID lainnya dapat mengakibatkan penurunan jumlah cairan ketuban serta tekanan darah tinggi di paru-paru bayi yang baru lahir.
Selain itu, ibuprofen juga meningkatkan risiko persalinan terlambat dari hari perkiraan lahir (HPL).
Parahnya, jika dikonsumsi 1 minggu jelang kelahiran, obat antiinflamasi nonsteroid bisa memicu risiko perdarahan
Baca juga: Ibuprofen dan Parasetamol, Mana yang Efektif untuk Pasien Covid-19?
Obat yang aman dikonsumsi ibu hamil untuk meredakan rasa nyeri atau sakit yaitu acetaminophen atau paracetamol.
Kendati demikian, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsi paracetamol. Bumil juga harus menggunakan paracetamol sesuai anjuran dokter.