Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Minum Bisa Sebabkan Hiponatremia, Apa Itu?

Kompas.com - 02/07/2022, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca panas dan aktivitas berat seperti olahraga atau pekerjaan fisik di bawah sinar matahari membuat beberapa orang sering merasa haus sehingga menenggak air lebih banyak daripada biasanya.

Asupan air memang penting bagi tubuh manusia demi menunjang semua kegiatan dan mencegah dehidrasi. Namun, air juga bisa memberi dampak negatif apabila dikonsumsi berlebihan.

Orang yang kebanyakan minum air berisiko mengalami kondisi hiponatremia atau ganggauan elektrolit atau umumnya disebut keracunan air.

Baca juga: Bahaya Minum Air Putih Sebelum Tidur

Gangguan elektrolit tersebut berupa pengenceran yang mengakibatkan kadar natrium anjlok (di bawah 135 mEq/L, normalnya 135-145 mEq/L).

Padahal, natrium memiliki banyak peran bagi tubuh manusia, seperti meningkatkan kerja otot dan saraf serta menjaga tekanan darah.

Tanda-tanda hiponatremia

Gejala hiponatremia bisa berbeda tergantung pada proses penurunan kadar natrium pada manusia.

Melansir Everyday Health, berikut beberapa gejala umum yang dialami penderita hiponatremia.

  1. sakit kepala
  2. kelelahan
  3. linglung
  4. mual, muntah
  5. kejang atau kram otot
  6. kondisi mental yang berubah: gelisah, cepat marah

Baca juga: Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?

Faktor risiko hiponatremia

Selain kebanyakan konsumsi air, hiponatremia juga bisa dipicu oleh beberapa faktor lain yaitu:

  • Kurang konsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium
  • Penggunaan obat diuretik (misalnya pada penderita gagal jantung)
  • Pemakaian jangka panjang obat antidepresan pada penyintas depresi berat
  • Diare atau muntah kronis
  • Perubahan hormonal, seperti insufisiensi kelenjar adrenal atau rendahnya kadar hormon tiroid

Kapan harus ke dokter?

Anda disarankan untuk segera periksa ke dokter atau mencari pelayan medis apabila mengalami gejala berat seperti muntah kronis, linglung, kejang, kesadaran menurun, dan kram.

Komplikasi hiponatremia

Hiponatremia dapat menyebabkan kejang, koma, dan gejala neurologis yang parah, termasuk kerusakan otak.

Kadar natrium yang sangat rendah atau di sekitar angka 100 mEq/L bisa membuat batang otak menekan dasar tengkorak yang menyebabkan henti napas, hilang kesadaran, hingga kematian.

Baca juga: Minum Sambil Berdiri Tidak Sehat, Apa Alasannya?

Berapa banyak konsumsi air yang tepat?

Kebutuhan air tiap individu bisa berbeda-beda, tergantung pada beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas, dan suhu udara.

Kendati begitu, The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, merekomendasikan seorang pria untuk mendapat asupan air 3,7 liter, sementara wanita 2,7 liter per hari.

Sementara, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, merekomendasikan konsumsi air putih pada orang dewasa yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Hangat Setelah Makan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau