Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Blue Code, Kode Darurat yang Digunakan di Rumah Sakit

Kompas.com - 13/07/2022, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Istilah "blue code" mulai ramai diperbincangkan masyarakat sejak selebriti Lutfi Agizal menceritakan kondisi buah hatinya yang harus masuk ke NICU setelah mengalami blue code saat persalinan.

Lalu apa itu blu code? Rumah sakit sering menggunakan nama kode untuk mengingatkan staf mereka tentang keadaan darurat atau peristiwa lainnya.

Kode-kode ini dapat dikomunikasikan melalui interkom di rumah sakit atau langsung ke staf menggunakan perangkat komunikasi seperti pager.

Kode memungkinkan personel rumah sakit yang terlatih untuk merespons dengan cepat dan tepat berbagai peristiwa.

Penggunaan kode juga dapat membantu mencegah kekhawatiran atau kepanikan pengunjung dan orang yang dirawat di rumah sakit.

Kode rumah sakit yang paling umum adalah kode biru, kode merah, dan kode hitam.

Kode biru atau blu code menunjukkan keadaan darurat medis seperti henti jantung atau pernapasan.

Kode merah menunjukkan kebakaran atau asap di rumah sakit. Kode hitam biasanya berarti ada ancaman bom terhadap fasilitas tersebut.

Baca juga: Mengenal Operasi Tulang Ekor, Opsi Akhir Atasi Nyeri Ujung Tulang Belakang

Penggunaan blue code

Kode biru adalah kode darurat yang paling dikenal secara universal. Kode biru berarti ada keadaan darurat medis yang terjadi di dalam rumah sakit.

Penyedia layanan kesehatan mengaktifkan kode biru, biasanya dengan menekan tombol peringatan darurat atau menekan nomor telepon tertentu, jika mereka merasa nyawa orang yang mereka tangani dalam bahaya.

Biasanya, rumah sakit juga memiliki tim khusus untuk mengangani blue code. Tim tersebut terdiri dari dokter, perawat, terapis pernapasan, dan apoteker.

  • Kode biru biasanya diaktifkan ketika pasien mengalami situasi berikut:
  • henti jantung seperti serangan jantung atau aritmia yang berbahaya
  • henti napas (ketika seseorang berhenti bernapas)
  • ketika seseorang menjadi sangat bingung, tidak waspada, atau menunjukkan tanda-tanda stroke
  • penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan parah.

Dokter dan perawat adalah orang-orang yang biasanya mengkonfirmasi status pasien dengan memeriksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi atau tanda-tanda pernapasan.

Mereka mungkin menyebut kode biru jika pasien tidak mendapatkan cukup darah beroksigen yang dipompa ke seluruh tubuh karena gangguan pernapasan atau serangan jantung.

Kode biru juga bisa diaktifkan ketika pasien bernafas tetapi kondisinya kritis.

Baca juga: 10 Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Harus Dihindari

Yang terjadi saat blue code

Tanggapan rumah sakit terhadap panggilan kode biru bervariasi tergantung pada kondisi pasien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com