Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Blue Code, Kode Darurat yang Digunakan di Rumah Sakit

Kompas.com - 13/07/2022, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Dokter medis biasanya mengambil alih situasi kode biru. Jika dokter atau perawat menelepon karena jantung pasien berhenti atau mereka tidak dapat menemukan tanda-tanda pernapasan, mereka mulai melakukan CPR.

Upaya lain mungkin termasuk intubasi pasien, yang melibatkan memasukkan tabung endotrakeal (ET) melalui mulut atau hidung pasien dan ke dalam trakea mereka.

Karena selang harus melewati pita suara, pasien tidak akan dapat berbicara sampai ET diangkat oleh staf.

Intubasi membantu upaya resusitasi selama kode biru dengan membuka jalan napas pasien dan membantu mereka bernapas.

Jika detak jantung pasien tidak teratur, staf dapat memutuskan untuk menggunakan defibrilator eksternal otomatis (AED) untuk membangun kembali irama jantung yang stabil.

Jika itu tidak membantu, dokter mungkin memberikan obat-obatan seperti epinefrin untuk memulai jantung pasien atau nalokson untuk membuat mereka bernapas.

Rumah sakit sering memiliki aturan yang ditetapkan tentang obat apa yang harus digunakan selama keadaan darurat medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com