Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperburuk Kecemasan

Kompas.com - 14/07/2022, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat mengalami kecemasan, kita selalu merasa ada banyak hal buruk yang akan terjadi.

Pikiran negatif akan terus berkecamuk dalam benak hingga menimbulkan rasa sakit di dada. Yah, cemas akan membuat kita terperangkap dalam rasa yang tidak nyaman.

Perasaan cemas sebenarnya hal yang wajar terjadi. Namun jika kita berlarut-larut dihantui kecemasan, hal tersebut bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan kita.

Dampak buruk cemas

Kecemasan yang berlebihan bisa berdampak buruk pada fisik kita. Saat merasa cemas, kita bisa mengalami sakit perut, mual, diare, dan berbagai masalah pencernaan lainnya.

Rasa cemas juga bisa membuat kita kehilangan nafsu makan. Hal ini terjadi akre akecemasan akan memicu reaksi "fight or flight" di otak.

Reaksi tersebut akan membuat proses pencernaan melambat bahkan berhenti. Saat merasa cemas, hormon kortisol juga meningkat yang turut meningkatkan kadar asam lambung.

Di sisi lain, cemas berlebihan juga bisa menurunkan kualitas tidur. Kecemasan bisa membuat siklus menstruasi tidak teratur, menganggu kesuburan, dan memperburuk gejala menopause.

Baca juga: 8 Makanan Pemicu Produksi Lendir yang Perlu Diwaspadai

Kebiasaan yang meningkatkan cemas

Rasa cemas berlebihan bisa datang karena kebiasaan buruk yang tanpa sadari sering kita lakukan. Berikut kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan kecemasan:

1. Terlalu banyak konsumsi kafein

Banyak orang memulai hari dengan menyesap secangkir kopi atau teh. Namun, tahukah Anda hal ini sebenarnya bisa memicu rasa cemas?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam US National Library of Medicine, orang yang menderita kecemasan dapat memperburuk hari mereka dengan asupan kafein.

Hal ini terjadi karena kafein dapat membuat detak jantung Anda meningkat, di mana hal tersebut merupakan salah satu gejala fisik dari serangan panik besar-besaran.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi airr hangat dengan lemon. Selain menyegarkan, cara ini juga membantu membuang semua racun di tubuh.

2. Melewatkan waktu olahraga

Penelitian yang dipublikasikan di PubMed menemukan bahwa menjalani gaya hidup pasif, terutama duduk selama berjam-jam, dapat membuat Anda merasa lebih cemas.

Oleh karena itu, Anda disarankan melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki untuk mengurangi rasa cemas.

Baca juga: Mengenal Operasi Tulang Ekor, Opsi Akhir Atasi Nyeri Ujung Tulang Belakang

3. Menghabiskan banyak waktu untuk sosial media

Di zaman yang serba digital ini, mungkin terdengar sulit mengabaikan sosiak media.

Namun, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk sosial media hanya akan mendatangkan rasa cemas.

Kecemasan tersebut jadir karena kita takut ketinggalan momen atau selalu membanfingkan pencapaian diri dengan orang lain.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology mengamati bahwa semakin banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial, semakin negatif efeknya pada kesehatan mental Anda.

4. Melewatkan waktu makan

Banyak dari kita memiliki gaya hidup yang sangat sibuk sehingga sering melewatkan waktu makan.

Padahal, hal ini bisa membuat kadar gula darah Anda turun, yang pada akhirnya akan membuat Anda merasa lebih mudah marah dan cemas.

Oleh karena itu, Anda harus mencoba meluangkan waktu setidaknya lima belas menit bahkan pada hari-hari tersibuk untuk memastikan Anda tidak melewatkan waktu makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau