Dalam riset tersebut, peneliti juga menyatakan bahwa gula yang disebut fruktosa dapat berkontribusi langsung pada diabetes, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
Mereka mencatat bahwa hati menyerap fruktosa tanpa mengatur asupannya. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak hati dan penurunan sensitivitas insulin.
Sensitivitas insulin yang rendah membuat tubuh lebih sulit mengeluarkan glukosa dari aliran darah. Jika gula darah menjadi tinggi terus-menerus, diabetes tipe 2 dapat terjadi.
Baca juga: 6 Macam Penyebab Sakit Perut Pada Bayi
Diabetes tipe 2 adalah salah satu aspek dari sindrom metabolik, yang juga mencakup obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kondisi kesehatan lainnya.
Pada tahun 2017, beberapa ilmuwan mencatat bahwa fruktosa makanan dapat berkontribusi tidak hanya pada diabetes tipe 2 tetapi juga pada aspek lain dari sindrom metabolik, termasuk obesitas.
Mereka juga menunjukkan bahwa faktor lain akan berperan, termasuk genetika.
Tampaknya ada hubungan antara keseluruhan konsumsi makanan yang mengandung tambahan gula dan kejadian diabetes tipe 2.
Namun, penelitian belum menunjukkan bahwa makan banyak gula akan menyebabkan diabetes secara langsung.
Apa yang membentuk hubungan antara gula dan diabetes masih belum jelas dan kemungkinan merupakan bagian dari proses yang lebih kompleks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.