Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan darah ibu hamil merupakan hal yang harus diperhatikan selama kehamilan. Oleh sebab itu, bumil biasanya dicek tensi sebelum pemeriksaan kehamilan dengan dokter atau bidan.

Tekanan darah normal pada ibu hamil umumnya tidak berbeda jauh dari kondisi orang dewasa pada umumnya yaitu 120/80 mmHg.

Tekanan darah dikatakan rendah jika berada di bawah 90/60 mmHg. Di sisi lain, tekanan darah di atas 140/90 mmHg pada kehamilan bisa menunjukkan kondisi tekanan darah tinggi.

Baca juga: Hubungan Stres, Hipertensi, dan Kadar Gula Darah

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang sering terjadi selama kehamilan. Bahkan, hal ini bisa dialami wanita yang tidak memiliki riwayat hipertensi.

Namun, tekanan darah tinggi selama kehamilan tidak boleh diabaikan karena dapat membahayakan ibu dan janin.

Sebagai informasi, berikut 3 jenis hipertensi yang biasa terjadi pada ibu hamil.

1. Hipertensi kronis

Hipertensi kronis terjadi saat seorang wanita belum berada di masa kehamilan. Namun, pada beberapa kasus, hipertensi kronis bisa saja baru diketahui saat usia kehamilan berada di 20 minggu.

Hipertensi kronis pada ibu hamil dapat diketahui dengan melakukan cek tensi. Hipertensi kronis ditunjukkan dengan tekanan darah 140/90 mmHg.

Hipertensi kronis ini bisa bertahan selama kehamilan hingga 12 minggu pasca persalinan.

Perlu diketahui, hipertensi kronis pada ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu obesitas, riwayat hipertensi, dan usia saat hamil di atas 35 tahun.

Selain itu, hipertensi kronis juga dapat disebabkan karena kelainan ginjal parenkim, hiperplasia fibromuskular atau hiperaldosteronisme, namun kasus seperti ini jarang terjadi.

Baca juga: Kayu Manis Bisa Atasi Kolesterol dan Hipertensi Usai Makan Daging

2. Hipertensi gestasional

Hipertensi gestasional merupakan jenis tekanan darah tinggi yang terjadi ketika kehamilan berada di trimester kedua atau setelah 20 minggu.

Ibu hamil yang mengalami hipertensi gestasional akan memiliki tekanan darah di atas 160/110 mmHg. Kondisi ini dapat berlanjut hingga bayi lahir atau 10 hari setelah persalinan.

Ibu hamil dengan hipertensi gestasional mungkin mengalami beberapa gejala, seperti sakit kepala, penglihatan kabur , sakit punggung, kembung, dan nyeri perut

Hipertensi gestasional juga menyebabkan nyeri otot. Kondisi ini umumnya terjadi setelah mengejan saat ibu hamil buang air besar atau muntah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau