Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2022, 13:37 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber WebMD,CDC,FDA

KOMPAS.com - Cacar monyet menjadi momok yang membuat banyak orang khawatir beberapa waktu belakangan ini. Untuk mencegah penyebaran monkeypox, saat ini, FDA telah menyetujui dua jenis vaksin.

Penyebab cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus cacar monyet. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Sejauh ini, belum ada pengobatan khusus atau antivirus yang terbukti dapat menyembuhkan cacar monyet.

Baca juga: Bagaimana Cara Pasien Cacar Monyet Bisa Sembuh?

 Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui vaksin untuk mencegah cacar monyet.

Berikut 4 fakta terkait vaksin cacar monyet yang disetujui FDA.

1. Ada 2 jenis vaksin cacar monyet yang disetujui FDA

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sejauh ini telah menyetujui dua jenis vaksin cacar yang dapat memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, yaitu JYNNEOS dan ACAM2000.

 

Vaksin JYNNEOS

Vaksin cacar JYNNEOS disebut juga dengan imvanex atau imvamune. Vaksin ini mampu memberi proteksi terhadap infeksi yang disebabkan penyakit cacar monyet.

Menurut FDA, orang yang telah menerima vaksin cacar air atau varicella sewaktu bayi, kemungkinan hanya butuh satu dosis JYNNEOS.

Namun, seseorang yang sama sekali belum pernah divaksin cacar air disarankan mendapat vaksin imvanex ini sebanyak dua dosis. Suntikan kedua diberikan dengan selang waktu satu bulan setelah pemberian dosis pertama.

Vaksin Imvanex sejauh ini telah digunakan di negara-negara Uni Eropa setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyebaran monkeypox sebagai darurat kesehatan global.

Baca juga: Kenali 2 Jenis Vaksin Cacar Monyet yang Disetujui FDA

 

Vaksin ACAM2000

Vaksin ACAM2000 mengandung virus hidup atau vaccinia yang dapat berkembangbiak.

Penggunaan virus ACAM2000 dianjurkan untuk orang berusia minimal 18 tahun dan berisiko tinggi terinfeksi.

Dikutip dari WebMD, tubuh membutuhkan waktu sekitar 4 minggu untuk membangun kekebalan terhadap virus monkeypox setelah Anda menerima dosis kedua ACAM2000.

Seseorang yang baru mendapat vaksin ACAM2000 akan merasakan reaksi berupa benjolan merah yang gatal. Diperlukan waktu hingga 6 minggu untuk menyembuhkan lesi atau benjolan tersebut.

 

2. Sasaran penerima vaksin

Untuk saat ini, CDC merekomendasikan orang-orang yang paling berisiko tertular cacar monyet untuk segera divaksin. Hal ini termasuk:

  • Orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien cacar monyet, misalnya: keluarga, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.
  • Seseorang yang melakukan hubungan seks dengan penderita cacar monyet
  • Seseorang yang bekerja di laboratorium dan menangani sampel atau hewan dengan orthopoxvirus
  • Anak-anak di bawah usia 8 tahun

Baca juga: 5 Hal yang Penting tentang Cacar Monyet, Gejala hingga Pencegahan

3. Waktu pemberian vaksin

Vaksin cacar monyet sebaiknya diberikan sebelum seseorang tertular penyakit ini. Namun, mereka yang sudah tertular juga masih boleh menerima vaksin JYNNEOS atau ACAM2000.

CDC merekomendasikan agar vaksin cacar monyet diberikan dalam waktu 4 hari setelah terpapar. Hal ini demi mencegah perkembangbiakan virus.

Vaksinasi yang diberikan 4-14 hari setelah terpapar, bisa mengurangi gejala-gejala berat akibat monkeypox, namun tidak lantas mematikan virus tersebut.

 

4. Efek samping vaksin

Efek samping setelah pemberian vaksin cacar monyet mungkin tidak akan separah gejala yang dirasakan oleh penderita.

Ya, diketahui pasien cacar monyet bisa mengalami gejala-gejala berat, antara lain:

  • demam
  • sakit kepala tak tertahankan
  • nyeri otot
  • sakit punggung
  • pembengkakan kelenjar getah bening
  • ruam parah

Sebaliknya, vaksin cacar monyet jarang memberi dampak negatif bagi kesehatan seseorang. Beberapa efek samping vaksin monkeypox yaitu:

  • demam ringan
  • lemas atau kelelahan
  • lesi atau benjolan merah di bagian bekas suntikan
  • gatal di area suntikan

Kendati begitu, vaksin cacar monyet juga bisa memberi efek samping serius pada kelompok orang tertentu.

Sebagai contoh, pada orang dengan masalah sistem kekebalan yang serius bisa mengalami demam parah dan pembengkakan otot jantung setelah menerima suntikan ACAM2000.

Baca juga: 7 Tanda Cacar Monyet dan Tindakan yang Harus Dilakukan jika Tertular

Kasus cacar monyet di Indonesia

Sebagaimana diketahui, kasus cacar monyet baru saja dikonfirmasi ada di Indonesia.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemkes RI), pasien pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia ini merupakan pria berusia 27 tahun yang berasal dari Jakarta.

Dijelaskan bahwa pasien cacar monyet baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pasien mengalami gejala monkeypox berupa demam, pembesaran kelenjar, muncul lesi, ruam di wajah, telapak tangan, kaki, dan area genital.

Rencana Vaksinasi di Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat ini telah menyiapkan 10.000 vaksi. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril.

"Kami sedang memproses untuk pengadaan dan harus melalui rekomendasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ujar Syahril dalam keterangan pers, Sabtu (20/8/2022).

"Insya Allah ada sekitar 10.000 vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat," imbuhnya.

Selain menyiapkan vaksin, Syahril juga memaparkan bahwa pemerintah Indonesia sudah memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk kedatangan dari luar negeri, baik udara, laut, dan darat.

"Kemudian fasilitas pelayanan kesehatan, baik itu penanganan awal, deteksi dan juga bagaimana pengobatan-pengobatan yang dilakukan apabila ada pasien cacar monyet," tutup Syahril.

Baca juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, IDI Minta Masyarakat Tidak Panik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com