Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengobati Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 29/08/2022, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anda yang memiliki penyakit autoimun sangat mudah terinfeksi berbagai macam virus, bakteri, dan jamur.

Hal itu karena penyakit autoimun membuat sistem imun tubuh Anda menyerang sel-sel sehat.

Mengutip Cleveland Clinic, tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit autoimun sepenuhnya, tetapi dapat mengelola gejala dengan baik.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

Gejala penyakit ini suka berubah seiring waktu. Kadang mengalami remisi, di mana gejalanya minimal.

Ada juga periode yang membuat penyakit autoimun mengalami kondisi yang semakin memburuk (flare up).

Jika dapat mengobati penyakit autoimun dengan mengelola gejalanya, bukan hal yang mustahil Anda bisa hidup seperti orang normal.

Ada kasus juga yang menunjukkan bahwa penyakit autoimun ini menghilang. Namun, sebagian besar memang bersifat kronis (bertahan lama).

Baca juga: 7 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Sistem Imun

Pengobatan

Cara mengobati penyakit autoimun bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang Anda alami.

Mengutip Verywell Health, sebagian besar cara mengobati penyakit autoimun meliputi berikut ini:

  • Obat yang dijual bebas
  • Obat resep
  • Perubahan gaya hidup
  • Pengobatan komplementer dan alternatif

1. Obat yang dijual bebas

Beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat mengobati penyakit autoimun dnegan membantu meringankan gejala ringan.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu mengatasi peradangan, pembengkakan, kekakuan, demam, dan nyeri yang muncul karena penyakit autoimun.

Obat yang dijual bebas tersebut yaitu:

  • Aspirin
  • Ibuprofen
  • Parasetamol
  • Naproksen

Baca juga: 6 Penyebab Hipertiroid, Bisa Penyakit Autoimun sampai Infeksi Virus

2. Obat resep

Obat resep dokter diperlukan untuk mengobati Anda yang memiliki penyakit autoimun dengan gejala yang parah.

Dengan kata lain sudah tidak dapat diredakan dengan obat yang dijual bebas.

Obat resep biasanya membantu gejala parah seperti:

  • Demam tinggi
  • Nyeri
  • Kecemasan
  • Pembengkakan
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Masalah tidur
  • Masalah kulit
  • Masalah pencernaan

Baca juga: Fungsi Sistem Imun Tubuh dan Cara Menjaga Kesehatannya

3. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengobati penyakit autoimun dengan mengelola gejalanya.

Modifikasi gaya hidup dapat menjadi bagian penting untuk membantu kondisi Anda lebih baik, di saat perawatan medis tidak dapat memberikan penyembuhan penyakit autoimun.

Tujuan perubahan gaya hidup adalah untuk menurunkan peradangan dan mengendalikan gejala penyakit autoimun lainnya, misalnya:

1. Kebiasaan makan

Beberapa kebiasaan makan yang disarankan untuk membantu merawat penyakit autoimun meliputi:

  • Makan makanan sehat bergizi, meliputi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian
  • Membatasi lemak trans, lemak jenuh, gula, dan garam (natrium). Sehingga, perlu memilih sumber protein tanpa lemak atau mengandung lemak sehat
  • Menghindari makanan olahan dengan tambahan gula dan garam yang tidak memiliki nilai gizi
  • Membatasi atau menghindari alkohol dan kafein

Memelihara tubuh Anda sangat penting untuk mengelola kondisi autoimun.

2. Kebiasaan tidur

Tidur sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan.

Istirahat memberi tubuh Anda kesempatan untuk sembuh dan pulih.

Ketika Anda tidak cukup tidur, itu bisa memperburuk gejala penyakit autoimun.

Secara umum, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam.

Jika Anda memiliki kebiasaan sulit tidur, bisa coba beberapa langkah berikut:

  • Menghilangkan gangguan dan batasi alkohol, kafein, dan nikotin sebelum tidur.
  • Biasakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.
  • Membuat kamar tidur Anda nyaman dan remang
  • Menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.

Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria

3. Olahraga

Aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur dapat mengobati penyakit autoimun dengan membuat tubuh Anda bugar yang bisa membantu mengatasi kelelahan.

Saat Anda olahraga, tubuh memproduksi endorfin yang bisa memengaruhi suasana hati, membantu Anda merasa lebih baik.

Aktivitas fisik juga meningkatkan fleksibilitas, rentang gerak, massa otot, dan sirkulasi darah.

Setelah olahraga, Anda mungkin akan lebih sedikit mengalami rasa sakit dan memiliki lebih banyak energi.

Anda bahkan dapat tidur lebih nyenyak di malam hari setelah berolahraga di siang hari.

4. Menghilangkan stres

Stres dapat berkontribusi pada masalah kesehatan dan memperburuk gejala penyakit autoimun, seperti menyebabkan kekambuhan.

Cara menghilangkan stres ini bisa meliputi:

  • Tidur yang cukup
  • Mengikuti pola makan sehat
  • Olahraga teratur
  • Yoga, meditasi, dan teknis relaksasi lainnya.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Sistem Imun Lemah yang Perlu Diperhatikan

4. Pengobatan komplementer dan alternatif

Pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) ini bisa meliputi:

  • Mengkonsumsi herbal dan suplemen
  • Hipnosis
  • Pijat
  • Akupuntur

Beberapa orang yang mengobati penyakit autoimun dengan CAM dapat merasakan gejala lebih ringan. Namun, penelitian masih terbatas soal manfaat pengobatan ini.

Kebanyakan zat dan metode pengobatan penyakit autoimun ini berfokus pada hubungan pikiran-tubuh.

Ada juga fokus yang kuat untuk memberikan relaksasi, nutrisi, dan pengurangan stres.

Namun, ada kemungkinan elemen CAM tertentu menyebabkan masalah, seperti herbal yang mengganggu keefektivan obat dokter Anda.

Baca juga: Mengenal Tiroiditis Hashimoto, Penyakit Autoimun Tiroid

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau