KOMPAS.com - Penyakit autoimun pada anak jarang terjadi, tetapi sulit didiagnosis sekaligus sulit diobati.
Mungkin itu karena tanda-tanda penyakit autoimun pada anak cenderung tidak spesifik.
Mengutip Childrens Hospital, tanda-tanda penyakit ini tidak terhubung langsung dengan sistem imun tubuh, sehingga mudah disalahpahami sebagai kondisi medis lainnya.
Sehingga, mempersulit dokter untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit sejak dini.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun?
Sementara itu, penyakit autoimun juga memiliki banyak jenis, ada lebih dari 80. Sebagian besar belum ada obatnya dan masih dipelajari.
Tanda-tanda umum yang menunjukkan bahwa anak mungkin mengalami penyakit autoimun meliputi:
Demam berulang, kelelahan, ruam, penurunan berat badan, dan sebagainya itu tidak bisa menjadi bukti nyata bahwa seorang anak memiliki penyakit autoimun.
Namun, sangat umum dipahami bahwa anak tersebut sakit dan membutuhkan perhatian medis.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai
Mengutip Mumtastic, tanda-tanda umum penyakit autoimun pada anak kemungkinan akan muncul lebih dulu, sebelum gejala lain yang lebih jelas.
Gejala medis harus dianggap mencurigakan, bila tidak ada penjelasan yang jelas.
Kecurigaan itu bisa dibangun dari:
Jika mencurigai adanya penyakit autoimun pada anak, dokter dapat memberi rujukan ke spesialis, mungkin reumatologi.
Bahkan dengan kumpulan gejala yang lebih spesifik, penyakit autoimun pada anak masih sulit dikenali serta dibedakan dari kondisi medis lain dan jenis satu sama lain.
Salah satu faktor yang mungkin membuat penyakit autoimun pada anak ini sulit diagnosis adalah penjelasan gejala yang muncul.
Sangat penting untuk menyebutkan semua tanda-tanda medis pada anak yang mungkin terjadi lama atau baru-baru ini.
Menjelaskan kondisi medis apapun kepada dokter, dalam hal jenis perasaan (menusuk, meremas, berdenyut, atau lainnya), bersama dengan menunjukkan area yang munculnya gejala, dapat sangat bermanfaat bagi dokter.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diketahui
Sistem imun dirancang untuk melindungi seluruh tubuh.
Mengutip Childrens Hospital, sistem imun tersebut saat malfungsi dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, dari kulit, persendian hingga pembuluh darah.
Semuanya merespons dengan cara yang berbeda dan sering kali memerlukan strategi pengobatan yang berbeda.
Penyakit autoimun ini dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:
Spesifik organ (lokal) yang fokus pada satu organ atau jenis jaringan tertentu. Contohnya:
Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui
Non-organ-spesifik (sistemik) yang menyebabkan masalah di seluruh tubuh. Contohnya:
Mengutip Mumtastic, di antara lebih dari 80 penyakit autoimun pada anak, beberapa yang lebih sering terjadi, meliputi:
Penyakit autoimun yang lebih jarang muncul pada anak, meliputi:
Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.