Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunardi Siswodiharjo
Food Engineer dan Praktisi Kebugaran

Food engineer; R&D manager–multinational food corporation (2009 – 2019); Pemerhati masalah nutrisi dan kesehatan.

Tes Keseimbangan sebagai Prediktor Resiko Kematian

Kompas.com - 23/09/2022, 14:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH sebelumnya sukses dengan riset kohor (cohort) yang sangat fenomenal tentang Sitting Rising Test (SRT) sebagai prediktor kematian (2012), kini Claudio Gil Araujo MD-PhD, seorang periset sekaligus dokter spesialis kedokteran olahraga, kembali melakukan penelitian yang selalu menonjolkan kebaruan dalam sains (novelty in science) yang sangat kuat.

Tujuan sebuah karya ilmiah sesungguhnya adalah untuk memajukan sains secara signifikan dengan kebaruan-kebaruan yang ditemukan.

Claudio Gil Araujo adalah peraih dual doctoral degree, doktor kedokteran dan filsafat (MD-PhD), dokter cum ilmuwan. Dia seorang dekan penelitian & pendidikan sekaligus pemilik klinik kedokteran olahraga “CLINIMEX” di Rio de Janeiro, RJ, Brasil.

Baca juga: Negara dengan Angka Harapan Hidup Tertinggi di Dunia

Riset terdahulunya bertajuk “Ability to Sit and Rise from The Floor As A Predictor of All-Cause Mortality” telah diterbitkan dalam European Journal of Cardiovascular Prevention (2012).

Riset kohor adalah penelitian dengan pendekatan longitudinal, sebuah riset yang dilakukan pada subyek perorangan dengan pengamatan berulang dari waktu ke waktu, menghasilkan data dalam jarak waktu tertentu, sehingga mengurangi kemungkinan bias akibat kesalahan pengambilan sampel.

Namun, kajian kohor menghabiskan biaya yang tidak sedikit, memakan waktu yang lama, dan kemungkinannya relatif besar untuk kehilangan subyek penelitian.

Penulis merasa sangat terhormat karena Claudio Gil mengontak penulis pada 18 September 2022 via LinkedIn. “Hi, I have identified a nice story about our sitting-rising test. Did you write it?” demikian dia menyapa penulis.

Rupanya beliau sudah membaca salah satu artikel penulis yang mengulas tentang Sitting Rising Test (SRT) yang dimuat di salah satu media digital nasional di negeri ini, yang juga diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul “Predicting Death with a Fitness Test”.

Setelah beberapa percakapan kecil, beliau memberikan kepada penulis sebuah link hasil riset terbarunya yang bertajuk “Successful 10-Second One-Legged Stance Predicts Survival In Middle-Aged And Older Individuals”.

Artikel tersebut telah terbit di jurnal internasional, British Journal of Sports Medicine, pada Juni 2022. Riset kohor inilah yang akan menjadi referensi utama tulisan saya kali ini.

Perlunya tes keseimbangan di usia setengah abad

Pada dasarnya, semua manusia memiliki keinginan untuk menjadi sehat dan bugar secara fisik di segala usia. Khusus untuk individu dengan usia 50 atau lebih, selain kebugaran aerobik, maka sebenarnya kebugaran dan kekuatan otot serta keseimbangan juga sangat relevan dengan kesehatan mereka.

Selama ini, keseimbangan umumnya cukup stabil sampai dengan usia 50-an. Tetapi setelah itu akan berkurang dengan cepat, meningkatkan risiko jatuh serta memperburuk resiko kesehatan lainnya.

Sayangnya sejauh ini kemampuan keseimbangan seseorang tidak dievaluasi secara rutin di sebagian besar pengaturan klinis pada individu denga usia 50 tahun ke atas. Keseimbangan selalu dihubungkan dengan hasil klinis seperti jatuh, dan jarang sekali dikaitkan dengan resiko kematian seperti halnya kebugaran aerobik.

Baca juga: Mengapa Tingkat Kebugaran Jasmani Setiap Orang Berbeda-beda?

Riset Claudio Gil kali ini juga didesain untuk memprediksi kelangsungan hidup (survival) atau resiko kematian seseorang berusia 50 tahun atau lebih, melalui tes keseimbangan. Tes dilakukan untuk menilai apakah kemampuan untuk menyelesaikan tes keseimbangan statis dengan cara berdiri selama 10 detik dengan satu kaki (10 seconds One-Legged Stance - 10s OLS) terkait dengan semua penyebab kematian.

Selain itu, diharapkan tes juga dapat menambahkan informasi prognostik yang relevan di luar data demografis, antropometrik, dan klinis biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com