Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunardi Siswodiharjo
Food Engineer dan Praktisi Kebugaran

Food engineer; R&D manager–multinational food corporation (2009 – 2019); Pemerhati masalah nutrisi dan kesehatan.

Tes Keseimbangan sebagai Prediktor Resiko Kematian

Kompas.com - 23/09/2022, 14:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perlunya tes keseimbangan di usia setengah abad

Pada dasarnya, semua manusia memiliki keinginan untuk menjadi sehat dan bugar secara fisik di segala usia. Khusus untuk individu dengan usia 50 atau lebih, selain kebugaran aerobik, maka sebenarnya kebugaran dan kekuatan otot serta keseimbangan juga sangat relevan dengan kesehatan mereka.

Selama ini, keseimbangan umumnya cukup stabil sampai dengan usia 50-an. Tetapi setelah itu akan berkurang dengan cepat, meningkatkan risiko jatuh serta memperburuk resiko kesehatan lainnya.

Sayangnya sejauh ini kemampuan keseimbangan seseorang tidak dievaluasi secara rutin di sebagian besar pengaturan klinis pada individu denga usia 50 tahun ke atas. Keseimbangan selalu dihubungkan dengan hasil klinis seperti jatuh, dan jarang sekali dikaitkan dengan resiko kematian seperti halnya kebugaran aerobik.

Baca juga: Mengapa Tingkat Kebugaran Jasmani Setiap Orang Berbeda-beda?

Riset Claudio Gil kali ini juga didesain untuk memprediksi kelangsungan hidup (survival) atau resiko kematian seseorang berusia 50 tahun atau lebih, melalui tes keseimbangan. Tes dilakukan untuk menilai apakah kemampuan untuk menyelesaikan tes keseimbangan statis dengan cara berdiri selama 10 detik dengan satu kaki (10 seconds One-Legged Stance - 10s OLS) terkait dengan semua penyebab kematian.

Selain itu, diharapkan tes juga dapat menambahkan informasi prognostik yang relevan di luar data demografis, antropometrik, dan klinis biasa.

Partisipan dalam riset ini sebanyak 1.702 orang dengan rentang usia 51–75 tahun, dengan usia rata-rata 61 tahun. Penelitian dilakukan selama 12 tahun, dari 2008 hingga 2020.

Peserta dikelompokkan ke dalam dua bagian besar berdasarkan hasil tes keseimbangan 10s OLS, dengan meminta peserta untuk berdiri dengan satu kaki selama 10 detik tanpa memegang apapun untuk menopang.

Kelompok pertama yang lulus melakukan tes keseimbangan 10s OLS disebut kelompok YA, kelompok kedua yang gagal melalui tes tersebut disebut kelompok TIDAK.

Ketidakmampuan peserta untuk lulus tes keseimbangan meningkat seiring bertambahnya usia, sementara mereka yang memiliki masalah berat badan atau diabetes juga lebih cenderung gagal.

Korelasi tes keseimbangan dengan harapan hidup

Penelitian dihentikan pada saat peserta meninggal atau pada akhir periode penelitian tahun 2020. Secara keseluruhan, sebanyak 20,4 persen individu diklasifikasikan sebagai kelompok TIDAK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com