Setidaknya selama yang saya ikuti hingga saat ini, keduanya belum pernah menyampaikan hal tersebut.
Begitupun dengan vaksin. Semua akan selesai saat farmakologi vaksin dapat dijelaskan hubungannya dengan patogenesa penyakit. Sayangnya, tren menjadikan panduan sebagai bukti kebenaran semakin kuat. Sehingga terkesan menjadi tidak rasional di kedua sisi.
Tidak ada bedanya dengan kumpulan testimoni yang biasa dijadikan andalan promosi terapi alternatif. Itu juga data yang diklaim sepihak.
Sebaliknya ada yang mempertanyakan saat saya katakan menggunakan metformin untuk gangguan saraf. Data penelitiannya mana? Bukan, bagaimana penjelasan teorinya? Atau bagaimana hasilnya?
Untungnya saat ini kita dimudahkan dengan internet. Para penyangsi pendekatan terapi terdiam saat saya sodorkan link jurnal penelitian terkait penggunaan metformin pada gangguan saraf.
Sejujurnya, saya sebetulnya hanya berpegang pada pemahaman farmakologi dan patogenesa penyakitnya. Dengan cara ini saya bisa memahami aplikasi obat tertentu pada berbagai keluhan yang tidak pernah disebutkan dalam indikasinya.
Itu sering dilakukan terutama saat bertugas di pelosok terpencil dengan segala keterbatasannya.
Tentu saja panduan juga bermanfaat dalam pelayanan kedokteran sehari-hari. Itu sangat memangkas waktu pelayanan meski tidak memberikan pelayanan paling optimal bagi pasen.
Panduan juga bermanfaat saat terjadi pengaduan malapraktek. Hingga saat ini tidak pernah ada pengaduan malapraktek yang menggugat panduan.
Namun dengan semakin meningkatnya pemahaman pasien sebagai konsumen mungkin saja hal itu terjadi. Bisa jadi perkumpulan yang mengeluarkan panduan berurusan dengan hukum saat ada yang dapat membuktikan kesalahan panduannya.
Karena pada dasarnya standar profesi kedokteran bukanlah panduan. Standar profesi kedokteran adalah temuan sains. Tidak ada pilihan lain. Salam, semoga menjadi inspirasi hidup se
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.