Produksi obat herbal Arih Ersada menggunakan alat manual sepenuhnya. Mulai dari penghalusan bahan hingga pengeringan dengan sinar matahari.
Hasil akhir obat herbal berupa satu produk dalam tiga bentuk, yakni basah, bubuk, dan sembur.
Obat herbal sembur bisa dikunyah hingga halus dan disemburkan pada bagian yang sakit. Sementara dua macam lainnya dapat dicampur dalam air teh, susu, atau kopi.
Meski bentuknya berbeda, obat herbal Arih Ersada memiliki khasiat yang sama, yakni untuk menurunkan demam, meredakan sakit kepala, meredakan nyeri sendi, dan mengobati masuk angin.
Arih Ersada menetapkan harga obat herbal mulai dari Rp 30.000-Rp 50.000. Saat ini, produk hanya bisa dibeli langsung di tempat.
"Kalau sudah dapat izin BPOM, kami akan masukkan e-commerce dan apotek," ujar Niati saat ditemui dalam rangka Familiarization Trip Ekowisata oleh DESMA Center, proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.