KOMPAS.com - Ruam di area vagina dapat membuat para wanita merasa khawatir. Kondisi ini juga menyebabkan ketidaknyamanan karena sering disertai dengan gatal.
Ruam di area vagina umumnya bukan kondisi serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu perawatan medis.
Agar lebih tahu, berikut macam-macam penyebab ruam di area vagina.
Baca juga: 3 Cara Alami Mengatasi Vagina Berjamur, Wanita Perlu Tahu
Moluskum kontagiosum adalah virus yang menyebabkan infeksi kulit berupa bercak kecil hingga benjolan mengilap. Virus ini dapat menyerang area kemaluan wanita atau vagina.
Umumnya, benjolan akibat moluskum kontagiosum tidak terasa sakit atau gatal. Namun, benjolan tersebut dapat memerah atau menjadi ruam, bengkak, dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Virus ini dapat menyebar melalui kontak dari kulit ke kulit. Anda juga bisa tertular setelah menyentuh benda yang terpapar virus, seperti handuk atau pakaian.
Vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang menyebabkan ruam, keputihan, gatal, dan nyeri.
Vaginitis biasanya disebabkan oleh perubahan keseimbangan normal bakteri vagina, infeksi, atau mengurangi tingkat estrogen setelah menopause.
Kudis disebabkan oleh serangga kecil (tungau) yang masuk ke dalam kulit Anda. Tungau sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Salah satu area yang kerap dimasuki tungau adalah kulit sekitar vagina. Hal ini dapat mengakibatkan Anda mengalami ruam atau benjolan di area vagina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.