Sesak napas atau dispnea adalah perasaan sesak di dada sehingga Anda tidak dapat mengambil napas dalam-dalam.
Sesak napas sering dikaitkan dengan masalah jantung dan paru-paru. Selain itu, sesak napas juga dapat terjadi karena asma, alergi, gangguan cemas, olahraga berat, hingga pilek.
Mual dan muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi, seperti flu perut, keracunan makanan, cedera otak, radang usus buntu, dan migrain.
Mual dan muntah juga bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung, henti jantung, gangguan ginjal atau hati, gangguan sistem saraf pusat, tumor otak, hingga kanker.
Baca juga: Sama-sama Fatal, Ini 3 Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung
Henti jantung dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit, sehingga diperlukan pertolongan medis sesegera mungkin.
Petugas medis biasanya akan melakukan resusitasi jantung paru-paru atau CPR sebagai Pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar pada orang yang mengalami henti napas (henti jantung) karena sebab-sebab tertentu.
Melansir MedlinePlus, CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.
Kemudian, orang yang mengalami henti jantung akan dirawat dengan alat yang disebut defibrillator saat tiba di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.
Defribilator adalah alat yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan mengejutkan jantung hingga berdetak kembali.
Baca juga: Picu Kematian Mendadak, Ini Penyebab Henti Jantung di Usia Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.