KOMPAS.com - Mimpi merupakan bagian mengesankan saat seseorang tertidur. Tak heran, sebagian orang ingin mengingat jelas peristiwa yang terjadi dalam mimpi saat terbangun di keesokan harinya.
Perlu diketahui, mimpi adalah serangkaian pikiran, gambaran, Mimpi dapat terjadi karena daerah tertentu di otak diaktifkan melalui pola listrik dan aktivitas kimia yang berurutan.
Mimpi dapat menampilkan peristiwa menyenangkan seperti berlibur hingga bertemu orang tercinta. Namun, mimpi tidak selalu berisi kisah bahagia.
Baca juga: Cara Mengatasi Mimpi Buruk dari Segi Kesehatan
Bertarung melawan penjahat atau pengalaman menyelamatkan diri dari bencana alam bisa jadi merupakan peristiwa tak membahagiakan yang dapat terlintas dalam mimpi ketika kita tertidur.
Meski dapat memicu berbagai pergulatan emosi, seseorang umumnya ingin mengingat mimpinya dengan jelas, bahkan dapat menceritakan kepada orang lain saat terbangun.
Sayangnya, tidak semua mimpi dapat diingat dengan jelas, bahkan sama sekali dilupakan sehingga membuat kita merasa kecewa atau penasaran sepanjang hari.
Agar lebih jelas, berikut beberapa penyebab seseorang tidak dapat mengingat mimpi semalam saat terbangun di pagi hari.
Tidur REM (Rapid Eye Movement) disebut juga sebagai tidur bermimpi.
Pada kondisi ini pernapasan menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan dangkal. Selain itu, mata bergerak ke segala arah dengan sangat cepat, seperti gelisah.
Kemudian, aktivitas otak dan detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan pada pria dapat mengembangkan ereksi.
Periode tidur REM pertama biasanya terjadi sekitar 70-90 menit setelah Anda tertidur. Pada periode ini, kita dapat bermimpi.
Mimpi terjadi akibat peningkatan aktivitas otak, tetapi otot mengalami kelumpuhan sementara yang disengaja.
Sayangnya, lompatan dari tidur REM ke fase tidur lain, yaitu tidur ayam, menuju tidur pulas, atau tidur pulas, dapat mengakibatkan seseorang sulit mengingat mimpinya.
Baca juga: Ini Penjelasan Kenapa Orang Bisa Mimpi Saat Tidur
Mimpi memudar dengan cepat saat kita terbangun dari tidur. Sinyal-sinyal listrik dan tanda-tanda kimiawi yang membentuk pengalaman mimpi itu mungkin menghilang saat terjaga, seperti pesan yang tertulis di cermin berkabut yang menghilang saat uap menguap.
Ada kemungkinan mimpi tersebut diingat setelah beberapa hari, jika dipicu oleh pengalaman yang mengaktifkan kembali area otak yang sama dengan yang menciptakan mimpi tersebut.
Pikiran manusia terus bekerja sepanjang waktu, namun biasanya membuang beberapa informasi yang tidak penting, termasuk ingatan akan mimpi.
Namun, apabila mendapatkan mimpi yang emosional dan berkesan, seseorang akan lebih mudah mengingatnya karena hal itu dapat memicu gairah, kebangkitan, dan cerita yang terorganisir di kepala kita.
Dilansir dari Verywell Mind, beberapa gangguan tidur berikut dapat memengaruhi ingatan tentang mimpi.
Baca juga: Bukan Sekadar Bunga Tidur, Mimpi Kegelisahan Bisa Pengaruhi Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.