Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Konsumsi Gula yang Aman untuk Anak Menurut Ahli Gizi

Kompas.com - 24/05/2024, 05:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Banyak anak yang menyukai gula atau makanan dan minuman manis. Untuk diketahui, gula bersifat adiktif yang artinya dapat menyebabkan kecanduan.

Saat anak mengonsumsi gula, otak melepaskan zat kimia dopamin yang meningkatkan sensasi kesenangan dan penghargaan diri.

Respons inilah yang memperkuat keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula dan akhirnya mengakibatkan ketagihan atau ketergantungan.

Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui kiat atau tips konsumsi gula yang aman menurut pakar gizi berikut.

Baca juga: Apa Akibat Anak Kelebihan Gula? Berikut Penjelasan Ahli...

Tips konsumsi gula yang aman untuk anak

Konsumsi gula berlebihan tak hanya membuat anak kecanduan. Makanan dan minuman manis juga memicu obesitas dan diabetes pada si kecil. 

Ahli gizi Dr dr. Tan Shot Yen, M.Hum membagikan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orang tua sehingga anak bisa tetap aman saat mengonsumsi gula.

Menurut Tan, langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua agar anak bisa mengenal cita rasa manis dari gula yang aman ialah dengan membiasakan konsumsi pangan dari sumbernya secara langsung.

"Tentu yang baik untuk mengonsumsi gula secara aman itu yang berasal langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran dan buah," kata dokter Tan dikutip dari Antara, Rabu (22/5/2024).

Orangtua disarankan sebisa mungkin tidak menambahkan gula tambahan yang telah diolah atau gula rafinasi seperti gula pasir atau pemanis buatan.

Cara mengonsumsi gula secara aman bagi anak juga dapat dilakukan dengan cara orang tua memahami label pangan dalam pangan yang dikemas. Tentunya hindari pangan kemasan yang jelas-jelas tertulis mengandung gula tinggi.

Dokter Tan dalam paparannya juga mengingatkan dalam mengecek label pangan orang tua harus mengenal istilah dari gula-gula yang tersembunyi dalam komposisi yang ditulis.

Ia mengatakan salah satu ciri dari kandungan gula tersembunyi itu biasanya berakhiran "-ol" seperti sorbitol, manitol, dan xylitol.

Selain itu biasanya kandungan gula tambahan pada pangan kemasan juga muncul dengan embel-embel perisa atau sirup yang tentunya produk itu juga buatan pabrik contohnya seperti sirup jagung.

Baca juga: Berapa Lembar Daun Salam Direbus untuk Menurunkan Gula Darah?

Tak cuma membagikan cara aman mengonsumsi gula bagi anak, pendiri Dr Tan & Remanlay Institute itu juga membagikan kiat bagi orangtua menangani anak yang telah mengalami kecanduan gula.

"Cara yang paling mudah mengatasi kecanduan gula tambahan ya buat kecanduan baru namun dengan cara yang lebih sehat," katanya.

Bagi orangtua yang harus menghadapi anak yang telah kecanduan gula tambahan seperti sirup dan kental manis, ada baiknya mulai mengganti produk tersebut dengan sumber pangan yang memiliki gula alami.

Ayah dan ibu juga bisa mengajak anaknya membuat langsung camilan dari nol dan tidak lagi membiasakan anak mengonsumsi camilan kemasan yang tentunya mengandung banyak gula.

"Anak-anak itu senang kok kalau diajak berinteraksi. Misalnya orang tua ajak anak bikin kue pisang, anaknya bisa diajak potong pisangnya sedangkan orang tua bisa bikin adonannya. Ini juga jadi cara mengajarkan anak belajar menghargai makanan yang dibikinnya sendiri dan rasanya tak kalah dari yang di kemasan," katanya.

Terakhir, dokter Tan berpesan untuk mengatasi kecanduan gula pada anak dibutuhkan komitmen kuat dari orangtua dan lingkungan untuk melakukan hal serupa.

Apabila orangtua masih memiliki keterikatan pada produk yang mengandung gula berlebih, maka harus bisa merelakan kebiasaannya tersebut dan menjadi contoh bagi sang buah hati sehingga lambat laun anaknya tak lagi bergantung pada gula.

Baca juga: Apa Efek Gula Darah Tinggi pada Anak? Berikut Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau