Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Dehidrasi? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 30/05/2024, 21:05 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Dehidrasi adalah masalah kesehatan akibat tubuh kehilangan banyak cairan. Lantas, apa yang terjadi jika tubuh dehidrasi?

Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan mineral (garam dan gula). Hal ini mengakibatkan keluhan, seperti sakit kepala, lemas, dan kurang berenergi.

Untuk lebih jelasnya, simak ciri-ciri dehidrasi berikut.

Baca juga: Cara Mengetahui Tubuh Dehidrasi, Termasuk Pantau Urine

Apa yang terjadi jika tubuh dehidrasi?

Untuk diketahui, dehidrasi terjadi ketika tubuh mengeluarkan cairan berlebih, seperti saat berkeringat usai melakukan aktivitas fisik atau olahraga, akibat muntah dan diare, dan luka bakar.

Dehidrasi juga dapat terjadi pada penderita diabetes, karena kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan peningkatan frekuensi buang air kecil.

Penyakit kronis, seperti sakit ginjal dan gangguan kelenjar adrenal juga dapat memicu dehidrasi pada tubuh.

Kondisi yang terjadi jika tubuh dehidrasi bukan sekadar kehilangan air. Namun, tubuh manusia akan kehilangan garam dan kalium yang mendukung sistem pernapasan, gerak, dan seluruh kerja organ tubuh.

Disarikan dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, berikut sederet gejala atau keluhan yang terjadi jika tubuh dehidrasi:

  • Urine berwarna gelap

Cara paling mudah untuk mengetahui apakah Anda mengalami dehidrasi yaitu dengan mengamati warna urine.

Urine yang normal seharunya berwarna kuning segar. Jika urine berwarna gelap atau kecoklatan, kemungkinan besar Anda mengalami dehidrasi.

  • Kulit kering

Berkurangnya elastisitas kulit termasuk gejala dehidrasi yang umum. Jika dehidrasi tak segera diatasi, kulit akan mengelupas dan terasa perih.

Baca juga: Termasuk Jarang Pipis, Kenali 5 Gejala Dehidrasi pada Bayi

  • Peningkatan detak jantung

Napas cepat disertai peningkatan detak jantung adalah kondisi yang wajar usai berolahraga. Namun, jika irama detak jantung tak kunjung normal dalam beberapa saat, hal itu bisa menjadi gejala dehidrasi yang parah.

Peningkatan detak jantung terjadi karena volume darah yang berkurang sehingga mengurangi kemampuan jantung dalam memompa darah.

  • Pusing atau sakit kepala ringan

Sekitar 75 persen otak terdiri dari air. Itu sebabnya, minum air putih dan konsumsi makanan mengandung air dapat mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif.

Di sisi lain, kekurangan cairan dapat memberi dampak negatif terhadap fungsi otak yang mengakibatkan sakit kepala ringan atau pusing.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau