Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2022, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - PPOK atau penyakit paru obstruktif kronik adalah salah satu gangguan pernapasan yang perlu diwaspadai.

Penyakit ini rentan menyerang kalangan lansia, perokok aktif dan pasif, serta orang yang sering terpapar asap debu dan bahan kimia.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu penyakit paru obstruktif kronik, gejala, dan penyebabnya.

Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan

Apa itu penyakit paru obstruktif kronik?

Penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit peradangan paru-paru kronis atau berkepanjanan yang menyebabkan aliran udara dari organ pernapasan ini terganggu.

Dilansir dari British Lung Foundation, saluran udara paru-paru dilapisi otot dan jaringan elastis.

Pada paru-paru yang sehat, jaringan elastis di antara saluran udara ini berguna untuk mempertahankan saluran udara tetap terbuka, agar aliran udara bisa terus lancar.

Namun, gangguan pada organ pernapasan menyebabkan saluran udara penderita penyakit paru-paru obstruktif kronik menyempit.

Bagi Anda yang bertanya-tanya, jenis penyakit paru obstruktif kronik apa saja. Jawabannya yakni bronkitis kronis dan emfisema.

Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan meningkatkan produksi cairan di saluran udara.

Sedangkan emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.

Penyakit paru obstruktif kronik umumnya merupakan kombinasi dari bronkitis kronis dan emfisema.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

Gejala penyakit paru obstruktif kronik

Menurut Kementerian Kesehatan, gejala penyakit paru obstruktif kronik tergantung tingkat keparahan penyakit.

Dalam kondisi ringan, banyak penderita tidak merasakan tanda penyakit. Namun, ketika kondisinya cukup parah, penderita bisa merasakan ciri-ciri penyakit paru obstruktif kronik seperti:

  • Sering sesak napas
  • Batuk tak kunjung sembuh lebih dari dua minggu
  • Produksi dahak meningkat
  • Mengi
  • Badan lesu dan lemas
  • Susah tidur di malam hari
  • Gampang lelah meskipun tidak banyak aktivitas
  • Depresi atau suasana hati menurun

Jika Anda merasakan beberapa gejala penyakit paru obstruktif kronik di atas, terutama sering sesak napas dan batuk lebih dari dua minggu tak kunjung sembuh, ada baiknya segera periksa ke dokter.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas

Penyebab penyakit paru obstruktif kronik

Ada beberapa faktor penyebab penyakit paru obstruktif kronik, antara lain:

  • Paparan asap rokok
  • Sering terpapar polusi udara atau di tempat kerja
  • Punya riwayat penyakit asma
  • Sering terkena infeksi saluran napas
  • Kelainan genetik yang membuat kadar protein alpha-1-antitrypsin (AAt) rendah

Kebanyakan penyebab penyakit paru obstruktif kronik berasal dari rokok. Perokok aktif maupun pasif sama-sama berisiko terkena penyakit ini.

Untuk diketahui, PPOK atau penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit yang susah disembuhkan. Penderita perlu menjalani perawatan dan pengobatan untuk mengurangi gejala penyakitnya.

Namun, penyakit ini bisa dicegah. Utamanya dengan menjauhi rokok dan paparan asap rokok. Demikian penjelasan apa itu penyakit paru obstruktif kronik, gejala, dan penyebabnya yang penting diketahui.

Baca juga: 5 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com