Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2022, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Antara,

KOMPAS.com - Banyak di antara penderita yang didiagnonis dengan penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK khawatir, apakah gangguan pernapasannya bisa sembuh.

Untuk diketahui, penyakit paru obstruktif kronik adalah gangguan pernapasan
menahun yang ditandai dengan penyempitan aliran udara paru-paru.

Penyebab penyakit paru obstruktif kronik biasanya karena paparan asap rokok, gas iritan, polusi udara, atau penyakit peradangan kronis di saluran pernapasan.

Untuk mengetahui apakah PPOK bisa sembuh atau tidak, simak penjelasan ahli berikut ini.

Baca juga: Kenali Apa itu Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Gejala, Penyebabnya

Apakah penyakit paru obstruktif kronik bisa sembuh?

Dokter dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr. Arief Bakhtiar, Sp.P(K) mengatakan, penyakit paru obstruktif kronik tidak bisa sembuh.

Meskipun tidak bisa disembuhkan, tapi gejala dan risiko komplikasi penyakit ini bisa dikurangi.

“Sekali ada diagnosis PPOK pada pasien, PPOK selamanya melekat,” jelas Arief, seperti dilansir dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Arief menjelaskan, penderita penyakit paru obstruktif kronik perlu menjalani terapi dan pengobatan seumur hidup untuk mengurangi gejala penyakitnya.

“Di sini terapi tidak untuk menyembuhkan. Tapi untuk mengurangi gejala harian supaya tidak terlalu berat, pasien bisa beraktivitas dengan baik, dan meningkatkan status kesehatan pasien,” jelas dia.

Selain itu, Arief menggarisbawahi pentingnya pengobatan penyakit paru obstruktif kronik untuk mencegah berkembangnya penyakit, mencegah kekambuhan, dan menurunkan angka kematian.

“Pada saat tertentu, pasien PPOK akan mengalami kekambuhan. Hampir mirip seperti asma, ada fase-fase saat kambuh atau perburukan gejala,” imbuh Arief.

Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan

Cara mengobati penyakit paru obstruktif kronik

Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa cara mengobati penyakit paru obstruktif kronik yang tujuannya untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi penyakit, antara lain:

  • Setop merokok dan sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok
  • Terapi obat sesuai gejala penyakit dengan bronkodilator, steroid, mukolitik, atau antioksidan
  • Latihan fisik atau olahraga untuk melatih pernapasan
  • Terapi oksigen, 15 jam sehari untuk PPOK stadium III
  • Perbaikan nutrisi atau pola makan
  • Pembedahan atau operasi untuk PPOK parah

Jika Anda mengalami gejala penyakit paru obstruktif kronik seperti sesak nafas dan batuk berdahak yang tak kunjung sembuh lebih dari dua minggu, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Ingat, meskipun penyakit paru obstruktif kronik tidak bisa sembuh tapi gejala penyakit ini bisa dikurangi dan kualitas hidup penderita bisa meningkat.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com