Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Ciri-ciri TBC pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 22/12/2022, 13:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - TBC atau tuberculosis adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis.

TBC paling banyak menyerang paru-paru, namun tidak menutup kemungkinan kuman penyebab menyebar ke organ lain di seluruh tubuh.

Anak-anak adalah kelompok orang yang lebih rentan terkena atau tertular TBC karena cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.

Baca juga: Cara Mengobati TBC Laten, Aktif, dan Kebal Obat yang Perlu Diketahui

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada 1 juta anak yang menderita penyakit TBC per tahun.

Karena itu, orangtua perlu tahu apa saja ciri-ciri TBC pada anak untuk mencegah pemburukan kondisi si kecil akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Ciri-ciri TBC pada anak

Dilansir dari Healthy Children, ada beberapa ciri-ciri TBC pada anak, meliputi:

  • Sering demam

Demam yang disebabkan karena TBC umumnya tidak terlalu tinggi. Namun demikian, demam yang menjadi ciri-ciri TBC terjadi cukup sering sehingga mengganggu aktivitas anak.

  • Kelelahan kronis

Mycobacterium tuberculosis sering terlihat gampang lelah, lesu, dan tidak bersemangat. Kondisi ini membuat si kecil enggan bermain atau melakukan aktivitas lainnya.

  • Batuk terus-menerus

Batuk terus-menerus juga bisa menjadi gejala TBC pada anak. Batuk-batuk pada si kecil akibat TBC bisa bertahan hingga lebih dari dua minggu.

  • Lekas marah dan rewel

Anak-anak yang tertular TBC sering mudah marah atau rewel karena merasa tubuhnya tidak fit. Terlebih saat si kecil mengalami demam atau batuk terus-menerus.

  • Nyeri dada dan sesak napas

TBC terutama menyerang paru-paru sehingga mengakibatkan keluhan seperti nyeri dada, sesak napas, atau napas menjadi lebih cepat.

Baca juga: 3 Penyebab TBC Masih Jadi Momok di Indonesia

  • Berkeringat di malam hari

Anak-anak yang berkeringat di malam hari juga patut dicurigai sebagai tanda-tanda TBC. Terlebih, jika si kecil tetap berkeringat, meski udara sedang dingin dan sudah menggunakan AC atau kipas angin.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Pembengkakan kelenjar getah bening pada anak biasanya ditandai dengan adanya benjolan di sekitar leher atau bawah rahang anak.

  • Gangguan tumbuh kembang

TBC mengakibatkan si kecil tidak mengalami kenaikan berat dan tinggi badan dalam dua bulan beruntun.

  • Napsu makan menurun

TBC pada anak juga sering ditandai dengan napsu makan menurun atau gerakan tutup mulut (GTM).

Segera bawa anak ke dokter jika Anda mengetahui si kecil merasakan atau mengeluhkan ciri-ciri TBC seperti yang disebutkan di atas.

Penyakit TBC yang dibiarkan akan membuat bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebar melalui aliran darah. Ketika itu terjadi, TBC akan memengaruhi seluruh organ di dalam tubuh.

Baca juga: Cara Penularan TBC yang Harus Diwaspadai

Diagnosis TBC

Ada beberapa prosedur untuk mendiagnosis TBC pada anak tergantung pada usianya, yaitu:

  • Anak di bawah 2 tahun: melakukan tes kulit tuberkulin.
  • Anak di atas 2 tahun: melakukan tes darah TB atau disebut IGRA.

Orangtua perlu membawa anaknya ke dokter spesialis anak atau paru apabila mencurigai ciri-ciri TBC. Dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur paling tepat untuk diagnosis atau pemeriksaan TBC pada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau