KOMPAS.com - Rasa gatal pada vagina sering membuat banyak wanita khawatir karena sering diduga sebagai penyakit yang berbahaya.
Padahal, penyebab vagina gatal sangat beragam dan beberapa di antaranya tidak akan membahayakan kesehatan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Nyeri Vagina Tanpa Operasi
Ketika penyebabnya sudah diketahui secara pasti, maka cara mengatasinya bisa ditentukan secara tepat. Simak penjelasan berikut.
Berikut adalah beberapa penyebab vagina gatal yang perlu diketahui beserta cara mengatasinya.
Beberapa infeksi menular seksual atau sexually transmitted disease (STI) sering membuat vagina gatal, seperti trikomoniasis dan herpes.
Dilansir dari Health, trikomoniasis akan menyebabkan vagina terasa gatal, panas, dan muncul keputihan yang berwarna putih tipis atau keabuan.
Trikomoniasis adalah STI yang umum terjadi dan perlu diobati dengan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Sama seperti trikomoniasis, herpes juga akan memicu rasa gatal pada vagina di beberapa orang, namun terkadang tidak menimbulkan gejala apapun pada orang lain.
Dilansir dari Medical News Today, herpes adalah jenis STI yang tidak bisa sembuh secara total dan bisa muncul kembali ketika sistem imun tubuh menurun.
Untuk mengatasi vagina gatal karena kondisi ini, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi risiko yang lebih parah dan mencegah penularannya.
Dilansir dari Healthline, vaginosis bakterialis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada vagina dan biasanya memicu rasa gatal serta keputihan yang berbau. Kondisi ini terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri di vagina.
Penyakit vaginosis bakterialis umumnya memerlukan pengobatan antibiotik, terutama jika kondisinya cukup parah.
Baca juga: 7 Penyebab Gatal pada Vagina dan Obatnya
Beberapa produk kewanitaan bisa memicu timbulnya iritasi pada vagina, seperti bahan celana dalam yang salah, pembalut, hingga sabun khusus untuk organ intim. Iritasi yang muncul akan menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Menurut Health, rasa gatal pada vagina akan hilang dengan sendirinya dengan menghentikan penggunaan produk kecantikan yang memicu iritasi.
Infeksi jamur pada vagina umumnya disebabkan jamur candida yang jumlahnya tidak terkontrol, sehingga menyebabkan gejala vagina gatal.
Dilansir dari WebMD, infeksi jamur vagina adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya akan muncul setelah melakukan hubungan seks, saat hamil, sedang mengonsumsi antibiotik tertentu, atau ketika sistem imun tubuh melemah.
Infeksi jamur vagina biasanya akan dibarengi dengan munculnya keputihan yang kental dan iritasi. Namun, kondisi ini tidak disarankan untuk diatasi sendiri. Cara mengatasi vagina gatal karena infeksi jamur memerlukan pengobatan secara medis.
Anda tidak perlu khawatir lagi ketika sudah mengetahui beberapa penyebab vagina gatal tersebut karena terkadang bukan kondisi yang mengancam nyawa.
Namun, Anda dianjurkan untuk tidak menggaruknya dan segera berkonsultasi ke dokter jika rasa gatal parah, serta dibarengi gejala lainnya.
Baca juga: Penyebab Vagina Terasa Nyeri dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.