Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Penderitanya Tak Bisa Berbahagia, Kenali Penyebab Anhedonia

Kompas.com - 25/12/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Osmosis

Dopamin adalah neurotransmitter yang terlibat dalam jalur penghargaan dan diekspresikan dalam jumlah tinggi di nukleus akumbens.

Pengurangan ekspresi dopamin di ventral striatum ditemukan berkorelasi dengan peningkatan keparahan anhedonia.

Baca juga: 332 Daftar Produk Sirup Obat yang Aman Verifikasi BPOM

Dopamin juga habis pada individu yang pulih dari gangguan penggunaan zat dan menderita sindrom penarikan pasca-akut (PAWS).

Ini terjadi karena otak bergantung pada zat untuk dopamin daripada memproduksinya sendiri.

Selain itu, asam gamma-aminobutyric (GABA), neurotransmitter penghambat; glutamat, suatu neurotransmitter rangsang; dan serotonin, neurotransmitter monoamine, juga dapat berperan dalam patofisiologi anhedonia.

Mereka dengan gangguan depresi mayor yang juga mengalami anhedonia yang signifikan sering ditemukan mengalami penurunan kadar GABA.

Terakhir, peningkatan kadar senyawa inflamasi, termasuk protein C-reaktif (CRP), telah diukur pada mereka yang mengalami depresi.

Peningkatan kadar CRP dikaitkan dengan berkurangnya konektivitas antara striatum ventral dan korteks prefrontal ventromedial (yaitu, area otak yang penting dalam motivasi) dan selanjutnya, peningkatan anhedonia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau