KOMPAS.com - Benjolan di payudara yang tiba-tiba muncul pasti membuat kita khawatir.
Lalu apa yang harus kita lakukan saat menemukan benjolan di payudara?
Ahli onkologi Stephanie Valente menyarankan agar kita segera memeriksakan diri ketika menemukan benjolan di payudara.
“Jika Anda merasakan benjolan atau area abnormal di payudara Anda yang konsisten selama lebih dari tiga hari, Anda harus memeriksakan," ucapnya.
Baca juga: Penyakit Campak Sembuh Berapa Hari?
Saat menemukan adanya benjolan di payudara, banyak orang memikirkan hal buruk, yakni kanker.
Tetapi dalam kebanyakan kasus, benjolan payudara bersifat jinak, atau tidak bersifat kanker.
Benjolan tersebut bisa terjadi akibat perubahan serat jaringan payudara. Beberapa benjolan payiudara bisa saja kista atau kantung berisi cairan di payudara.
Hal itu umum terjadi pada wanita berusia 30 tahunan dan 40 tahunan. Namun, benjolan di payudara bisa terbentuk pada usia berapapun, terutama sebelum menstruasi.
Menurut American Cancer Society, benjolan atau kista payudara tidak selalu berarti Anda akan mengembangkan kanker payudara di kemudian hari.
Pria juga bisa memiliki benjolan di payudara. Payudara bisa membesar dan terkadang lunak karena kondisi yang dikenal sebagai ginekomastia. Benjolan ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau efek samping obat.
Benjolan di payudara juga bisa menandakan bahwa Anda memiliki saluran susu yang tersumbat.
Kondisi ini dikenal dengan istilah mastitis dan bisa terjadi pada semua orang, tidak harus orang yang menyusui.
Mastitis bisa terjadi karena implan payudara, penyakit autoimun, eksim, tindik puting, atau penggunaan tembakau.
Meskipun sebagian besar benjolan bukanlah kanker, Anda tidak dapat menentukan apakah benjolan merupakan sesuatu yang perlu dikhawatirkan hanya dengan merasakannya.
Setiap benjolan baru, pada semua jenis kelamin, membutuhkan mammogram atau USG untuk melihat seperti apa bagian dalamnya.
Baca juga: 12 Gejala Polip Hidung yang Perlu Diwaspadai