KOMPAS.com - Stunting merupakan masalah nasional, di mana kekurangan gizi kronis menjadi penyebabnya.
Stunting adalah balita dengan perawakan pendek dengan tinggi badan menurut usia di bawah 2 standar deviasi (SD). Penyebab stunting adalah kekurangan gizi kronik.
Prof.dr.Damayanti R Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) dalam webinar "Peranan Protein Hewani dalam Mencegah Stunting di Indonesia" pada Selasa (24/1/2023) menjelaskan bagaimana kekurangan gizi menyebabkan stunting.
Baca juga: Stunting Menurunkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
"Stunting dimulai ketika anak mengalami kekurangan gizi dan gizi buruk secara kronik, yang menyebabkan anak tidak mengalami kenaikan berat badan yang normal," kata Prof. Damayanti.
Peningkatan berat badan yang adekuat sesuai usia, berdasarkan Nelson Texbook of Pediatrics 2018, sebagai berikut:
Jika kenaikan berat badan anak kurang dari standar usianya, ia mengalami kondisi yang disebut weight faltering.
"Jika tidak segera dicari penyebabnya berat badannya bisa semakin menurun hingga di bawah minus 2 SD. Ini namanya underweight," ujarnya.
Baca juga: Manfaat Protein Hewani untuk Mencegah Stunting yang Perlu Diketahui
Berat badan anak yang kurang akan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga anak mudah terinfeksi penyakit, sulit makan, hingga gizi buruk.
Semua kondisi tersebut kemudian akan memengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan.
Dikutip dari Kementerian Keseshatan RI, hormon pertumbuhan (human growth hormon) memiliki peran sangat besar, yaitu meningkat ukuran dan volume otak, rambut, otot, dan organ-organ di dalam tubuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.