KOMPAS.com - Beberapa wanita tidak mengalami menstruasi setelah berhenti atau melepas KB hormonal. Kondisi ini lantas menyebabkan mereka cemas akan gangguan reproduksi, terlebih jika terbukti tidak positif hamil.
Kontrasepsi atau KB hormonal dijadikan andalan pasangan suami istri yang sedang menunda anak atau mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Manfaat lain dari KB hormonal yaitu meredakan nyeri haid dan cenderung mengurangi volume darah menstruasi (pada wanita dengan PCOS atau masalah reproduksi lain).
Baca juga: Pil KB Sebabkan Payudara Membesar, Kok Bisa?
Di Indonesia, ada beberapa jenis KB hormonal yaitu:
KB hormonal juga menjadi pilihan banyak orang karena wanita masih memiliki peluang besar untuk hamil setelah berhenti menggunakan kontrasepsi tersebut.
Namin, tubuh wanita umumnya membutuhkan waktu selama beberapa bulan untuk kembali ke siklus normal setelah menghentikan kontrasepsi hormonal. Sehingga, wajar jika kebanyakan wanita tidak langsung menstruasi setelah berhenti KB.
Namun, ada beberapa masalah kesehatan lain yang mungkin bisa mempengaruhi siklus haid wanita setelah melepas KB. Agar lebih paham, berikut beberapa penyebab wanita tidak menstruasi setelah berhenti KB.
Stres bisa dipicu karena kegiatan seharihari seperti pekerjaan kantor atau aktivitas di rumah. S
Selain itu, para wanita juga bisa mengalami stres berat karena peristiwa hidup, seperti kematian orang terdekat.
Stres yang tidak tertangani dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Hal ini lantas menyebabkan siklus menstruasi wanita tidak teratur.
Baca juga: Benarkah KB Spiral Dapat Menyebabkan Gemuk?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.