Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Setelah Digigit Anjing, Waspadai Gejala Infeksi

Kompas.com - 27/02/2023, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Gigitan anjing bisa menyebabkan infeksi yang membahayakan kesehatan, bahkan kematian.

Salah satu tanda infeksi yang muncul karena digigit anjing adalah demam yang perlu segera diatasi untuk menghindari risiko yang lebih parah.

Selain demam setelah digigit anjing, ketahui beberapa gejala infeksi yang mungkin muncul, pertolongan pertama, dan kapan perlu ke dokter.

Baca juga: 10 Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Jika Digigit Anjing

Gejala infeksi setelah digigit anjing

Dilansir dari Medical News Today, bakteri di yang hidup di dalam mulut anjing akan berpindah ke dalam kulit manusia lewat gigitan anjing dan menyebabkan infeksi.

Bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia tersebut bisa menyebabkan tetanus, rabies, atau sepsis.

Infeksi juga akan menyebar ke bagian tubuh yang lainnya sehingga perlu diobati dengan segera agar tidak menjadi semakin parah.

Dilansir dari MedicineNet, ada beberapa gejala infeksi setelah digigit anjing, seperti:

  • Keluarnya cairan atau nanah dari luka gigitan
  • Muncul rasa nyeri pada kulit atau area di sekitar bekas gigitan
  • Terasa kebas di area sekitar bekas gigitan
  • Sulit menggerakkan jari atau tangan, jika luka gigitan ada di area tangan
  • Muncul garis-garis berwarna merah di sekitar luka gigitan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Demam dan badan terasa panas-dingin
  • Berkeringat di malam hari
  • Kelelahan
  • Sulit bernapas
  • Kelemahan otot
  • Tremor

Luka yang tidak dirasa parah tetap memiliki risiko infeksi sehingga perlu dilakukan pemantauan untuk menghindari bahaya digigit anjing.

Baca juga: Digigit Kucing, Apakah Berbahaya?

Pertolongan pertama setelah digigit anjing

Risiko rabies digigit anjing bisa dikurangi dengan membersihkan luka untuk menghilangkan bakteri yang dapat memicu infeksi.

Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan jika digigit anjing, seperti:

  1. Membersihkan luka dengan menggunakan sabun lembut dan mengalirkan air hangat pada luka selama 5 hingga 10 menit
  2. Memperlambat pendarahan yang dialami dengan menekan bagian yang digigit secara lembut menggunakan kain yang bersih
  3. Mengoleskan krim antibiotik
  4. Menutup luka dengan perban steril
  5. Menjaga luka agar tetap tertutup dan mencari bantuan medis
  6. Mengganti perban setiap beberapa kali sehari sebelum dokter melakukan pemeriksaan pada luka
  7. Memantau gejala infeksi yang muncul, termasuk kulit yang kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri serta demam

Langkah-langkah pertolongan pertama tersebut bisa dilakukan sendiri di rumah sebelum kemudian mencari bantuan medis agar tidak bertambah parah.

Baca juga: Mengenal Cat Scratch Disease dan Cara Mengobatinya

Kapan perlu ke dokter?

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa kondisi yang membuat Anda perlu segera mencari bantuan medis, seperti:

  • Mengalami luka dengan pendarahan yang tidak bisa dikontrol
  • Demam
  • Luka yang berubah menjadi kemerahan, bengkak, atau terasa nyeri
  • Luka gigitan yang terasa panas
  • Luka gigitan yang dalam dan sudah lebih dari 5 tahun setelah mendapatkan suntikan tetanus
  • Anjing yang menggigit bertingkah aneh atau belum mendapatkan suntikan rabies

Luka karena digigit anjing bisa menyebabkan infeksi sehingga melakukan langkah pertolongan pertama bisa menurunkan risikonya.

Namun, Anda tetap disarankan untuk ke dokter dalam beberapa untuk mendapatkan obat digigit anjing, seperti antibiotik, yang perlu dikonsumsi untuk menghindari infeksi.

Baca juga: Digigit Kucing, Apakah Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau