Infeksi bakteri pada kelenjar minyak di kelopak mata merupakan penyebab utama seseorang mengalami bintitan di dalam kelopak mata.
Tak hanya di area mata, infeksi bakteri pada anggota tubuh lain juga dapat menyebabkan bintitan.
Sebagai contoh, infeksi bakteri di hidung dapat menyebar ke mata yang memicu bintitan di kelopak mata bagian dalam.
Lensa kontak, bulu mata palsu, hingga kuas rias merupakan benda yang dapat menyebabkan iritasi mata, sekaligus menyebarkan bakteri.
Seseorang yang sering mengalami bintitan di dalam mata, bisa jadi disebabkan karena perkembangbiakaan bakteri Staphylococcus di dalam hidung.
Keberadaan bakteri tersebut dapat memicu risiko infeksi hidung, sinus, tenggorokan, dan masalah mata lainnya.
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Penyebab utama bintitan di kelopak mata dalam ialah infeksi bakteri.
Dengan mengetahui macam-macam pemicu bintitan, kita dapat lebih waspada dan menjaga kebersihan di area mata.
Cara pertama untuk mengobati bintitan internal yaitu dengan mengompres mata menggunakan kain bersih yang sudah dicelupkan ke baskom berisi air hangat.
Anda dapat mengompres selama 10-15 menit dalam 3 kali sehari. Kemudian, lakukan pijat lembut di area kelopak mta dengan ujung jari.
Mengompres mata dapat mengatasi rasa sakit, mengurangi peradangan, hingga membuat bintil mengering.
Apabila bintil mata masih belum melunak atau kempis, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.
Dokter dapat merekomendasikan perawatan medis, berupa:
Pengobatan bintitan di dalam mata membutuhkan waktu sekitar tujuh hari atau lebih, tergantung ukuran benjolan dan rasa sakit yang menyertai bisul tersebut.
Bintitan internal yang sudah sembuh ditandai dengan benjolan yang kempis dan mengering. Rasa nyeri dan gatal-gatal pun berangsur hilang seiring dengan benjolan yang sudah pecah.
Setelah mengetahui apa itu bintitan di kelopak mata dalam, gejala, sampai cara mengobatinya, Anda yang mengalami kondisi ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pengobatan tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.