Daun kelor juga memiliki antinutrien yang menghambat penyerapan zat besi dan zinc (mikronutiren), seperti tannin, phytate, trypsine inhibitor, dan oxalate.
Baca juga: Panduan Makan untuk Mencegah Stunting pada Anak
Oleh karena itu, Prof.dr. Damayanti mengatakan bahwa apabila dibandingkan dengan protein hewani seperti telur, kelengkapan asam amino esensial daun kelor indeksnya hanya 70 persen dan telur 100 persen.
"Jadi, faktanya bahwa daun kelor tidak bisa dipakai untuk mencegah stunting. Namun, boleh saja dimakan," ucapnya.
Namun untuk mencegah stunting, anak membutuhkan asupan asam amino esensial yang lengkap dan jumlahnya harus sesuai dengan angka kebutuhan gizi harian.
"Satu saja asam amino esensialnya berkurang, maka bisa menurunkan hormon pertumbuhan anak 34 persen," terangnya.
Dikutip dari Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology (JTBB), pemanfaatan daun kelor pada kasus stunting telah banyak dilakukan untuk suplementasi ASI.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut dalam aspek nutrigenomik dan biologi molekuler.
Baca juga: 14 Makanan Sumber Zat Besi yang Bisa Mencegah Stunting pada Anak
Berbagai penilitian telah dilakukan sejak 1991 untuk mengatahui zat gizi yang bisa memengaruhi berat dan tinggi badan anak.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa anak yang mengalami gangguan pertumbuhan atau perlambatan pertumbuhan seperti stunting disebabkan karena kekurangan energi dan asam amino esensial.
Asam amino esensial berperan mengaktivasi m TOR-C, semacam "saklar pertumbuhan" dalam tubuh yang memengaruhi pembentukan protein.
Apabila "saklar pertumbuhan" itu kurang, pembentukan protein juga kurang dan anak berisiko mengalami stunting.
"Sumber asam amino esensial kalau kami (para ahli) lihat ada di protein hewani. Kedelai dan berbagai macam kacang-kacangan semua rendah kandungan asam amino esensialnya," ungkapnya.
Protein hewani yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah stunting, contohnya susu, telur, ikan, daging ayam, dan sebagainya.
Baca juga: Angka Kebutuhan Protein Harian dan Sumbernya
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), berikut penjabaran kuantitas dan kualitas dari beberapa sumber protein hewani:
Per daging dada ayam 28 gram mengandung kuantitas protein 8 gram dan kualitas protein 136 AAS.