Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Komplikasi Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 25/04/2023, 15:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Keracunan makanan umumnya menyebabkan masalah kesehatan ringan, tetapi bisa juga memicu komplikasi parah.

Mengutip Cleveland Clinic, ketika Anda makan sesuatu yang beracun, tubuh Anda bereaksi untuk membersihkan racun tersebut.

Tubuh Anda dapat memiliki respons untuk membersihkan racun dengan cara muntah, diare, demam, atau semua ini.

Baca juga: 10 Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai

Sistem kekebalan tubuh kita akan terus-menerus menangkis infeksi tanpa kita sadari.

Biasanya ini bekerja dalam satu atau dua hari setelah tubuh keracunan. Namun, beberapa orang menunjukkan reaksi lebih dari itu.

Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas macam komplikasi keracunan makanan yang harus Anda waspadai.

Baca juga: Beda Gejala Sakit Perut Akibat Virus dan Keracunan Makanan

 

Apakah keracunan makanan bisa sebabkan komplikasi parah?

Mengutip Cleveland Clinic, kebanyakan orang yang keracunan makanan sembuh dengan sendirinya, tetapi beberapa kasus menyebabkan sakit parah, bahkan bersifat fatal.

Berikut macam komplikasi keracunan makanan yang harus diwaspadai:

  • Dehidrasi

Ini komplikasi paling umum. Saat keracunan makanan, tubuh dapat kehilangan air, garam, dan mineral yang parah.

Kemudian, muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi.

Kebanyakan orang dewasa yang sehat dapat minum cukup cairan untuk mencegah dehidras karena keracunan makanan.

Namun anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit lain, mungkin tidak dapat mengganti cairan yang hilang. Mereka lebih cenderung mengalami dehidrasi.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari setelah Alami Keracunan Makanan

  • Komplikasi penyakit sistemik

Beberapa kontaminan dapat menyebabkan penyakit yang lebih luas di dalam tubuh, yang disebut sebagai penyakit sistemik.

Ini lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, memiliki sistem kekebalan yang lemah, atau kondisi medis lainnya.

Infeksi sistemik dari bakteri bawaan makanan dapat menyebabkan:

    • Gumpalan darah di ginjal: inii disebut sindrom uremik hemolitik, mengakibatkan kegagalan tiba-tiba ginjal untuk menyaring limbah dari darah. Bakteri atau virus lain dapat menyebabkan kondisi ini.
    • Bakteri dalam aliran darah: bakteri di dalam darah dapat menyebabkan penyakit di dalam darah itu sendiri atau menyebarkan penyakit ke bagian tubuh yang lain.
    • Meningitis: peradangan yang dapat merusak selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
    • Sepsis: reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit sistemik yang merusak jaringan tubuh sendiri.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Keracunan Makanan ala Rumahan

  • Komplikasi kehamilan

Keracunan makanan akibat infeksi bakteri listeria selama kehamilan dapat menyebabkan kompliakasi berikut:

    • Keguguran atau bayi lahir mati
    • Sepsis pada bayi baru lahir
    • Meningitis pada bayi baru lahir
  • Komplikasi yang jarang terjadi

Di antara komplikasi keracunan makanan, kondisi yang jarang terjadi meliputi:

    • Radang sendi: pembengkakan, nyeri tekan atau nyeri pada persendian.
    • Sindrom iritasi usus: ini mengakibatkan usus Anda seumur hidup mengalami nyeri, kram, dan buang air besar tidak teratur.
    • Sindrom Guillain-Barre: serangan sistem kekebalan pada saraf yang dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan hilangnya kontrol otot.
    • Kesulitan bernapas: keracunan serius (botulisme) dapat merusak saraf yang mengontrol otot-otot yang terlibat dalam pernapasan.

Keracunan makanan sangat serius pada ibu hamil, anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Mengutip Cleveland Clinic, Anda perlu segera mendapatkan bantuaan medis, jika Anda menunjukkan gejala keracunan makanan, seperti persistent demam tinggi (lebih dari 38 Celcius), diare atau muntah darah, urin gelap, penglihatan kabur, delirium atau kebingungan, dan sakit kepala atau pusing.

Baca juga: Tanda-tanda Keracunan Obat yang Penting Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com