Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hoarding Disorder Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 27/04/2023, 19:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hoarding disorder adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang membuat penderita menyimpan barang yang tidak berharga dalam jumlah yang banyak hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Namun, apakah hoarding disorder bisa sembuh? Ternyata, kondisi ini tidak bisa disembuhkan secara total karena bisa kambuh lagi di kemudian hari.

Meskipun begitu, pengobatan dan perawatan akan diberikan untuk mengurangi gejala yang muncul. Simak penjelasan berikut mengenai perawatan serta cara mengatasi kondisi ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hoarding Disorder, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apakah hoarding disorder bisa sembuh?

Dilansir dari NHS, hoarding disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang tidak bisa disembuhkan secara total karena kondisi ini bisa kambuh lagi.

Bahkan, penderita yang sudah melakukan perawatan dan pengobatan yang diperlukan masih bisa menunjukkan gejala menumpuk barang sehingga menurunkan kualitas hidup yang dimiliki.

Penderita umumnya merasa bahwa kondisi yang dialaminya adalah kondisi yang wajar sehingga cenderung tidak ingin mencari bantuan secara medis.

Kondisi ini kemudian membuat pengobatan serta perawatan yang diperlukan untuk kondisi ini menjadi terhambat.

Padahal, perawatan dan pengobatan yang diberikan tersebut akan mengurangi dorongan penderita untuk menumpuk barang.

Penderita juga akan lebih paham alasan yang membuat dirinya sulit untuk membuang barang yang dikumpulkan dan kenapa barang-barang tersebut bisa menumpuk.

Baca juga: 7 Gejala Hoarding Disorder, Tak Hanya Menimbun Barang

Cara mengatasi hoarding disorder

Dilansir dari Mayo Clinic, hoarding disorder umumnya bisa diatasi dengan melakukan terapi kognitif perilaku (CBT) sehingga penderita bisa mengontrol dorongan untuk menumpuk barang, baik dari pikiran hingga perilakunya.

Terapi kognitif perilaku ini umumnya memerlukan bantuan pihak lainnya untuk membuang barang-barang yang ditumpuk, baik itu dari keluarga, teman, atau badan sosial tertentu.

Terapi kognitif perilaku adalah cara mengatasi hoarding disorder yang pertama kali akan didapatkan oleh penderita karena belum ada obat spesifik yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini.

Namun, penderita yang juga menunjukkan gejala kecemasan dan depresi akan diminta untuk mengonsumsi obat tertentu, seperti antidepresan.

Selain itu, ada beberapa cara mengatasi hoarding disorder yang bisa dilakukan oleh penderita agar gejala yang muncul bisa dikontrol, seperti:

  • Mengikuti semua program yang sudah diberikan oleh dokter untuk lebih memahami diri sendiri, meningkatkan keinginan untuk melakukan perubahan, dan mengurangi dorongan untuk menumpuk barang
  • Menerima bantuan yang diberikan oleh orang lain, keluarga, atau teman
  • Mencari bantuan dari orang lain atau bergabung dengan komunitas penderita hoarding disorder
  • Menjaga kebersihan diri, termasuk dengan mandi secara teratur dan mengenakan pakaian yang rapi
  • Mengonsumsi makanan yang bernutrisi
  • Mengurangi penumpukan barang sebagai wujud mencintai diri sendiri
  • Melakukan tindakan yang diperlukan sedikit demi sedikit secara konsisten
  • Memberikan tempat yang layak untuk hewan peliharaan yang ditampung dengan menanamkan pikiran bahwa hewan tersebut pantas mendapatkan tempat yang layak untuk hidup, seperti dengan membiarkan orang lain mengadopsinya

Penderita hoarding disorder sering tidak menyadari kondisi yang dialaminya sehingga sulit mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan.

Dengan memahami apakah hoarding disorder bisa sembuh atau tidak tersebut, Anda bisa membantu penderita untuk mencari bantuan secara medis untuk meringankan gejala yang muncul dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com