KOMPAS.com - Gangguan obsesif kompulsif atau obssesive compulsive disorder atau sering disingkat OCD dapat menimbulkan komplikasi yang mengkhawatirkan.
Mengutip Mayo Clinic, OCD adalah kondisi psikologis yang menimbulkan pola pikir yang tidak diinginkan (obsesi), yang mengarahkan Anda untuk melakukan perilaku berulang (kompulsi).
Baca juga: Bagaimana OCD Dideteksi? Kenali Tanda-tandanya
Obsesi adalah pikiran, desakan, atau gambaran yang berulang, terus-menerus, serta tidak diinginkan yang mengganggu dan menyebabkan kesusahan atau kecemasan.
Sementara, kompulsi adalah perilaku berulang yang Anda rasa terdorong untuk melakukannya.
Perilaku berulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi Anda.
Baca juga: 3 Cara Mendiagnosis OCD yang Perlu Diperhatikan
Tanda-tanda OCD sering berpusat pada tema tertentu, misalnya rasa takut yang berlebihan terhadap kontaminasi kuman.
Untuk meredakan ketakutan Anda terhadap kontaminasi kuman, Anda secara kompulsif mencuci tangan mungkin sampai kulit Anda terasa perih dan pecah-pecah.
Jika seseorang menderita OCD, ada kemungkinan kondisinya menyebabkan komplikasi.
Artikel ini akan menunjukkan sejumlah komplikasi OCD yang mungkin terjadi.
Baca juga: 5 Cara untuk Mengobati OCD yang Perlu Diketahui
Mengutip Mayo Clinic, berikut macam komplikasi OCD akibat gangguan obsesif-kompulsif:
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda OCD dan Perfeksionisme
Dikutip dari JFlowers Health, salah satu komplikasi OCD yang paling memprihatinkan adalah isolasi diri, yang berpotensi memicu perilaku negatif lain.
Bagi banyak orang dengan OCD, perilaku ritual yang muncul sebagai akibat dari obsesi dan kompulsi dapat menyebabkan isolasi.
Keterasingan ini bisa disebabkan oleh rasa takut serta ketidakmampuan untuk menyelesaikan kompulsi di luar rumah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa isolasi adalah salah satu penyebab utama beberapa gangguan kesehatan mental lainnya, termasuk depresi dan gangguan penggunaan zat terlarang (narkoba).
Baca juga: 3 Hal yang Bisa Memicu OCD
Isolasi biasanya terjadi karena penderitanya kesulitan dalam berinteraksi sosial, seperti kesulitan menghadiri kegiatan sosial.
Pada puncaknya, komplikasi OCD adalah bunuh diri, akibat perkembangan gangguan kesehatan mental lainnya maupun keparahan gejalanya.
Penderita OCD membutuhkan bantuan ahli seperti psikoterapi untuk mengurangi keparahan gejala dan meningkatkan kualitas hidup, seperti membangun hubungan yang lebih sehat antara pikiran dan perilaku yang bisa mencegah komplikasi OCD terjadi.
Baca juga: Apakah Anda Memiliki OCD? Berikut Tanda-tandanya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.