KOMPAS.com - Konjungtivitis umum dikenal sebagai kondisi mata merah yang banyak penyebabnya.
Ini bisa kita alami karena alergen, bakteri, atau virus, termasuk Covid-19.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, perasaan ada sesuatu yang mengganjal di mata Anda, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya.
Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa itu konjungtivits, penyebab, dan tanda-tandanya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis pada Varian Covid-19 Arcturus
Mengutip Mayo Clinic, konjungtivitis adalah istilah medis untuk peradangan pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan bola mata. Selaput ini disebut konjungtiva.
Konjungtiva membantu menjaga kelopak mata dan bola mata Anda tetap lembab.
Saat pembuluh darah kecil di konjungtiva menjadi bengkak dan teriritasi, pembuluh darah tersebut lebih terlihat.
Itu kemudian menyebabkan bagian putih mata tampak kemerahan atau merah muda.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Konjungtivitis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Kondisi medis yang disebut sebagai mata merah ini, mungkin juga akan menimbulkan munculnya cairan (keputihan) yang berasal dari mata yang terinfeksi atau kerak pada bulu mata dan kelopak mata Anda.
Meskipun mata merah dapat menyebabkan iritasi, hal itu jarang memengaruhi penglihatan Anda.
Perawatan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan mata merah. Selain itu, mata merah juga dapat menular.
Diagnosis dini dan tindakan pencegahan tertentu terhadap konjungtivitis dapat membantu membatasi penyebarannya.
Baca juga: Penyebabnya Berbeda-beda, Kenali 4 Jenis Konjungtivitis Alergi
Mengutip Cleveland Clinic, penyebab konjungtivitis adalah pembuluh darah di selaput yang menutupi mata Anda (konjungtiva) meradang.
Sementara, penyebab peradangan itu dapat berupa infeksi virus, bakteri, reaksi alergi, atau saluran air mata yang tidak terbuka sempurna pada bayi.
Berikut macam penyebab konjungtivitis:
Baca juga: 16 Cara Mengobati Mata Merah dan Berair
Mengutip Mayo Clinic, tanda-tanda konjungtivitis yang paling umum meliputi:
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, perasaan ada sesuatu yang mengganjal di mata Anda.
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, segeralah periksa ke dokter.
Anda yang memakai lensa kontak harus berhenti memakai lensa kontak segera setelah gejala mata merah mulai muncul.
Jika gejala Anda tidak membaik dalam waktu 12 hingga 24 jam, disarankan segera periksa ke dokter untuk memastikan Anda tidak mengalami infeksi mata yang lebih serius terkait penggunaan lensa kontak.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mata Merah dan Gatal secara Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.