Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 11:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Keringat diproduksi secara alami oleh tubuh untuk mendinginkan suhu tubuh. Lantas, apakah keringat berlebihan itu berbahaya?

Perlu diketahui, produksi keringat yang berlebihan tidak selalu menjadi gejala penyakit yang berbahaya.

Namun, gejala lain yang muncul, seperti pusing hingga nyeri di dada, bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius.

Simak penjelasan lengkapnya lewat artikel berikut ini dan ketahui kapan harus mencari bantuan medis.

Baca juga: 9 Cara Mengurangi Keringat Berlebih, secara Medis dan Alami

Apakah keringat berlebihan itu berbahaya?

Umumnya keringat berlebihan itu tidak berbahaya. Namun, di beberapa kondisi, keringat berlebihan bisa jadi tanda suatu penyakit serius yang perlu diwaspadai. 

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab keringat berlebihan umumnya adalah adanya gangguan pada sinyal saraf sehingga memicu kelenjar keringat untuk bekerja secara berlebihan.

Kondisi ini disebut dengan hiperhidrosis primer yang bisa menyebabkan penumpukan keringat pada area telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah.

Selain itu, ada juga hiperhidrosis sekunder yang disebabkan oleh suatu penyakit atau karena konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat hormon.

Hiperhidrosis sekunder akan menyebabkan keluarnya keringat di seluruh tubuh atau pada bagian tubuh yang memiliki permukaan lebih luas.

Beberapa jenis penyakit yang membuat tubuh memproduksi keringat secara berlebihan, seperti:

  • Mengalami diabetes
  • Sedang dalam masa menopause sehingga menyebabkan hot flashes atau perasaan panas yang tiba-tiba muncul di tubuh bagian atas
  • Mengalami gangguan tiroid
  • Mengidap jenis kanker tertentu
  • Mengalami gangguan sistem saraf
  • Mengalami infeksi

Keringat berlebihan yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan kondisi lainnya, seperti gatal, bau badan, hingga infeksi kulit.

Beberapa penderita juga akan mengalami gangguan kesehatan mental karena merasa tidak percaya diri dengan produksi keringat yang berlebihan tersebut.

Baca juga: Mengapa saat Cuaca Panas Tubuh Kita Menghasilkan Keringat?

Kapan harus ke dokter?

Dilansir dari WebMD, hiperhidrosis primer umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius, namun hiperhidrosis sekunder bisa jadi gejala dari penyakit yang lebih serius.

Anda yang memiliki produksi keringat berlebihan yang muncul di seluruh tubuh perlu segera mencari bantuan medis, terlebih jika keringat berlebih muncul secara tiba-tiba.

Beberapa gejala lainnya yang muncul bersamaan dengan produksi keringat yang berlebihan juga bisa menjadi tanda untuk segera ke dokter, seperti:

  • Merasa pusing
  • Nyeri di dada, tenggorokan, rahang, atau pundak
  • Kulit terasa dingin
  • Irama denyut jantung meningkat

Dengan memahami apakah keringat berlebihan itu berbahaya atau tidak, Anda bisa tahu kapan perlu ke dokter.

Hindari diagnosis pribadi dan segera cari bantuan medis ketika muncul gejala di atas sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.

Baca juga: Gampang Berkeringat Saat Beraktivitas, Waspadai Gejala Hiperhidrosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau