Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2023, 19:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Talasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan oleh orang tua kepada anak sehingga jumlah hemoglobin di dalam tubuh di bawah batas normal.

Beberapa penderita tidak memerlukan pengobatan tertentu, khususnya ketika mengalami talasemia ringan.

Sedangkan penderita talasemia sedang dan parah akan mengalami komplikasi, seperti infeksi dan pembesaran limpa, ketika kondisi ini tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

Untuk lebih jelasnya, ketahui komplikasi talasemia berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Talasemia, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Komplikasi talasemia

Disarikan dari WebMD dan Mayo Clinic, berikut adalah beberapa komplikasi talasemia yang perlu diwaspadai.

  • Mengalami pertumbuhan yang lambat

Hemoglobin akan membantu sel darah merah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.

Sel tubuh memerlukan energi dari oksigen yang disalurkan tersebut untuk mendukung pertumbuhan.

Tanpa asupan oksigen tersebut, pertumbuhan pada anak akan melambat, termasuk masa pubertas.

Baca juga: 9 Gejala Talasemia yang Perlu Diwaspadai

  • Mengalami pembesaran limpa

Limpa bertugas untuk membantu tubuh melawan infeksi dan menyaring zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh, seperti sel darah yang rusak atau sudah tua.

Talasemia umumnya membuat penderita memiliki kualitas sel darah merah yang buruk atau rusak sehingga memicu limpa untuk bekerja lebih keras daripada biasanya.

Kondisi ini kemudian membuat limpa membesar dan menyebabkan anemia bertambah parah.

Selain itu, pembesaran limpa juga akan membuat sel darah merah yang didapatkan dari transfusi cepat rusak.

  • Mengalami infeksi

Pembesaran limpa juga menurunkan fungsinya untuk memproduksi sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi. Akibatnya, penderita talasemia lebih rentan sakit.

Melakukan operasi pengangkatan limpa juga akan memberikan dampak buruk pada kesehatan penderita karena tubuh lebih mudah mengalami infeksi, seperti flu dan pneumonia.

  • Mengalami gangguan pada jantung

Gejala anemia dan penumpukan zat besi di dalam tubuh bisa merusak jantung dan menyebabkan beberapa gangguan, seperti irama jantung yang meningkat, gagal jantung kongestif, dan pembesaran jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com