Oleh: Fredrick Yappy Setiadi dan Linda Wati*
KITA semua mungkin sudah akrab dengan jenis-jenis kepribadian manusia, yaitu Introvert dan Ekstrovert. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Gustav Jung dan sudah cukup popular di Indonesia.
Ekstrovert dikenal sebagai orang yang asik untuk diajak bergaul, sedangkan introvert dikenal kaku dan terlalu serius untuk diajak bergaul, bahkan cenderung terkesan terisolasi.
Apakah hal ini sepenuhnya benar?
Menurut Jung, seseorang pasti memiliki sifat ekstrovert dan introvert dalam diri mereka. Jadi tidak ada yang benar-benar sepenuhnya ekstrovert dan introvert, atau bahkan memiliki karakteristik yang seimbang di antara keduanya (ambievert), yang Jung sendiri anggap sebagai karakteristik yang ideal. (Jess Feist & Gregory J. Feist, 2009)
Introvert identik dengan istilah-istilah seperti kaku, kuper, sombong, dan pemalu. Hal ini bisa terjadi karena introvert lebih suka untuk melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain sehingga terkesan menjauh dari orang-orang di sekitar mereka.
Mungkin ketika membaca artikel ini, kita akan bertanya-tanya, apakah kita termasuk introvert atau bukan? Berikut ciri-ciri umum yang biasanya terdapat pada introvert:
Melihat dari bagaimana cara seorang introvert untuk bersosialisasi, maka tidak aneh apabila banyak orang yang salah paham tentang introvert, sehingga terdapat mitos-mitos yang salah tentang mereka. Mari kita bahas mitos-mitos yang umum mengenai introvert.
Introvert sama dengan pemalu
Introvert dan pemalu adalah dua istilah yang sering overlap satu sama lain. Individu yang pemalu biasanya mengalami kecemasan ketika bersosialisasi, sedangkan introvert secara umum tidak merasakan kecemasan ketika berinteraksi dengan orang lain (Jonathan Rauch, 2003).
Contohnya A (pemalu) merasa enggan untuk menyapa lebih dahulu karena takut dianggap sok asik. Sedangkan B (introvert) merasa enggan untuk menyapa lebih dahulu karena memang tidak mau.
Jadi individu introvert pada dasarnya mampu dan berani untuk melakukan kontak dengan orang lain. Dia berani untuk menegur atau memulai pembicaraan dengan orang lain.
Namun, dia cenderung tidak terlalu menyukai untuk aktif dalam kegiatan tersebut. Dia cenderung memilih sendiri daripada terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi.
Introvert tidak bisa menjadi pemimpin
Pemimpin pada umumnya dikenal sebagai seorang yang asertif dan dominan, namun pada faktanya banyak dari pemimpin dari perusahaan-perusahaan besar dunia adalah seorang introvert, seperti Marc Zuckerberg dan Steve Jobs.