KOMPAS.com - Kafein dapat menyebabkan kecanduan, meski tidak separah narkotika dan zat adiktif lainnya.
Mengutip GoodRx Health, napza yang terkenal, seperti kokain dan metamfetamin, bekerja mengaktifkan sistem penghargaan di otak Anda dan melepaskan dopamin.
Baca juga: Kenali Apa Itu Kafein dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan
Dopamin merupakan hormon yang memberikan perasaan bahagia dan bergairah.
Bahan kimia tubuh tersebut menciptakan sensasi yang kuat dan memotivasi Anda untuk mengulangi penggunaan napza yang mengarah pada pelepasan lebih banyak dopamin.
Sementara, bagaimana kecanduan kafein dapat terjadi? Itu akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca juga: 12 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Kafein yang Perlu Diperhatikan
Mengutip Addiction Center, kafein menyebabkan ketagihan karena cara zat ini memengaruhi otak manusia.
Segera setelah kafein Anda konsumsi, zat ini diserap usus kecil dan larut ke dalam aliran darah.
Karena bahan kimia ini larut dalam air dan lemak, ia mampu menembus penghalang darah-otak dan masuk ke otak.
Kafein bertindak sebagai antagonis reseptor adenosin.
Secara fungsional, kafein akan menghasilkan berbagai efek yang berlawanan dengan adenosin, termasuk dalam menghasilkan rasa lelah.
Biasanya, adenosin yang diproduksi dari waktu ke waktu berfungsi untuk mengunci reseptor tersebut dan menghasilkan rasa lelah. Ketika asupan kafein berlebihan, adenosin yang diproduksi tidak berfungsi sesuai mestinya.
Baca juga: 8 Makanan dan Minuman Sumber Kafein yang Perlu Diperhatikan
Kelebihan adenosin memberi isyarat pada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin. Efek kafein ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah.
Jika Anda mengkonsumsi kafein secara teratur, kimia otak dan karakteristik fisik sebenarnya berubah seiring waktu.
Sel-sel otak akan mulai menumbuhkan lebih banyak reseptor adenosin dalam upaya mempertahankan keseimbangan. Saat inilah toleransi terhadap kafein Anda berkembang.
Anda akan mendapati bahwa melewatkan kopi di pagi hari membuat Anda sakit kepala pada tengah hari.
Perlu dicatat bahwa kafein bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Banyak orang akan mengalami gejala penarikan ketika mencoba mengurangi asupan kafein.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Kecanduan Kafein, Apakah Anda Mengalaminya?
Mengutip GoodRx Health, kecanduan kafein akan didiagnosis, jika Anda memiliki ketiga karakteristik di bawah ini:
Untuk mencegah kecanduan kafein, banyak para ahli merekomendasikan batas aman konsumsinya 400 miligram (mg) per hari. Ini setara dengan 4 cangkir kopi per hari.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
Minum lebih dari jumlah itu secara teratur dapat membuat Anda berisiko mengalami efek samping negatif, ini mungkin termasuk:
Jika Anda mengalami efek samping kafein, seperti kesulitan mengontrol konsumsinya atau merasa benar-benar mengalami gangguan kesehatan ketika tidak dapat memperbaiki asupan zat ini, Anda kemungkinan besar sudah ketergantungan kafein dan harus menguranginya.
Baca juga: 13 Efek Ketergantungan Kafein dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.