Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kafein dapat menyebabkan kecanduan, meski tidak separah narkotika dan zat adiktif lainnya.

Mengutip GoodRx Health, napza yang terkenal, seperti kokain dan metamfetamin, bekerja mengaktifkan sistem penghargaan di otak Anda dan melepaskan dopamin.

Baca juga: Kenali Apa Itu Kafein dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Dopamin merupakan hormon yang memberikan perasaan bahagia dan bergairah.

Bahan kimia tubuh tersebut menciptakan sensasi yang kuat dan memotivasi Anda untuk mengulangi penggunaan napza yang mengarah pada pelepasan lebih banyak dopamin.

Sementara, bagaimana kecanduan kafein dapat terjadi? Itu akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.

Baca juga: 12 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Kafein yang Perlu Diperhatikan

Cara kafein senyebabkan kecanduan

Mengutip Addiction Center, kafein menyebabkan ketagihan karena cara zat ini memengaruhi otak manusia.

Segera setelah kafein Anda konsumsi, zat ini diserap usus kecil dan larut ke dalam aliran darah.

Karena bahan kimia ini larut dalam air dan lemak, ia mampu menembus penghalang darah-otak dan masuk ke otak.

Kafein bertindak sebagai antagonis reseptor adenosin.

Secara fungsional, kafein akan menghasilkan berbagai efek yang berlawanan dengan adenosin, termasuk dalam menghasilkan rasa lelah.

Biasanya, adenosin yang diproduksi dari waktu ke waktu berfungsi untuk mengunci reseptor tersebut dan menghasilkan rasa lelah. Ketika asupan kafein berlebihan, adenosin yang diproduksi tidak berfungsi sesuai mestinya. 

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman Sumber Kafein yang Perlu Diperhatikan

Kelebihan adenosin memberi isyarat pada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin. Efek kafein ini semakin meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah.

Jika Anda mengkonsumsi kafein secara teratur, kimia otak dan karakteristik fisik sebenarnya berubah seiring waktu.

Sel-sel otak akan mulai menumbuhkan lebih banyak reseptor adenosin dalam upaya mempertahankan keseimbangan. Saat inilah toleransi terhadap kafein Anda berkembang.

Anda akan mendapati bahwa melewatkan kopi di pagi hari membuat Anda sakit kepala pada tengah hari.

Perlu dicatat bahwa kafein bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Banyak orang akan mengalami gejala penarikan ketika mencoba mengurangi asupan kafein.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Kecanduan Kafein, Apakah Anda Mengalaminya?

Tanda-tanda kecanduan kafein

Mengutip GoodRx Health, kecanduan kafein akan didiagnosis, jika Anda memiliki ketiga karakteristik di bawah ini:

  • Anda ingin mengurangi atau mengontrol penggunaan kafein, tetapi gagal
  • Anda tetap menggunakan kafein, meskipun Anda tahu itu menyebabkan Anda mengalami masalah kesehatan secara fisik atau psikologis
  • Anda mengalami gejala putus zat saat mencoba berhenti atau mengurangi konsumsi kafein, atau Anda perlu menggunakan lebih banyak kafein untuk menghilangkan gejala tersebut.

Untuk mencegah kecanduan kafein, banyak para ahli merekomendasikan batas aman konsumsinya 400 miligram (mg) per hari. Ini setara dengan 4 cangkir kopi per hari.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

Minum lebih dari jumlah itu secara teratur dapat membuat Anda berisiko mengalami efek samping negatif, ini mungkin termasuk:

  • Gangguan tidur
  • Migrain
  • Sakit kepala
  • Mudah marah
  • Detak jantung yang cepat
  • Tremor otot
  • Gugup
  • Mual

Jika Anda mengalami efek samping kafein, seperti kesulitan mengontrol konsumsinya atau merasa benar-benar mengalami gangguan kesehatan ketika tidak dapat memperbaiki asupan zat ini, Anda kemungkinan besar sudah ketergantungan kafein dan harus menguranginya.

Baca juga: 13 Efek Ketergantungan Kafein dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau