Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Thalasemia adalah kondisi memerlukan perawatan dan pengobatan dalam jangka panjang, bahkan seumur hidup.

Penderita perlu melakukan transfusi darah dan mengonsumsi obat untuk mengurangi gejala yang muncul.

Namun, penderita juga bisa melakukan transplantasi sel punca atau sumsum tulang dengan terlebih dahulu memperhatikan efek samping yang mungkin muncul.

Untuk itu, simak cara mengobati thalasemia berikut ini.

Baca juga: Thalasemia, Apakah Bisa Sembuh? Berikut Faktanya…

Cara mengobati thalasemia

Disarikan dari Mayo Clinic dan NHS, berikut adalah beberapa cara mengobati thalasemia yang perlu diketahui.

  • Melakukan transfusi darah

Penderita thalasemia dengan gejala yang lebih berat umumnya memerlukan transfusi darah yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, bahkan setiap beberapa minggu sekali.

Transfusi darah akan diberikan pada pembuluh darah di tangan dan biasanya akan memakan waktu beberapa jam.

Penderita thalasemia beta mayor umumnya akan memerlukan transfusi darah setiap satu bulan sekali.

Namun, jenis thalasemia yang lebih ringan akan lebih jarang melakukan transfusi darah.

Baca juga: Penyebab Thalasemia dan Cara Mencegahnya

  • Menjalani terapi khelasi

Transfusi darah umumnya aman dilakukan. Namun, zat besi bisa menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan organ sehingga penderita thalasemia perlu menjalani terapi khelasi.

Penderita thalasemia perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu yang merupakan chelating agent untuk menghilangkan kelebihan zat besi di dalam tubuh, seperti deferoxamine, deferiprone, dan deferasirox.

Masing-masing obat bisa memberikan efek samping yang berbeda dan pemberiannya memerlukan diagnosis dari dokter.

  • Melakukan transplantasi sel punca atau sumsum tulang

Transplantasi sel punca atau sumsum tulang bisa menjadi alternatif yang baik untuk beberapa penderita.

Bahkan, anak yang menderita thalasemia tidak perlu lagi menjalani transfusi darah dan mengonsumsi obat setelah melakukan prosedur operasi ini.

Transplantasi yang dilakukan akan membantu tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat untuk menggantikan sel yang rusak karena thalasemia.

Meskipun begitu, transplantasi sel punca atau tulang belakang jarang dilakukan karena harganya sangat mahal dan terdapat efek samping yang bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius, termasuk kematian.

Baca juga: 7 Gejala Thalasemia, Ada Pucat dan Mudah Lelah

  • Melakukan pola hidup sehat

Selain melakukan pengobatan secara medis, penderita thalasemia juga perlu melakukan pola hidup sehat agar gejala yang muncul bisa dikontrol, seperti:

    • Menghindari konsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung zat besi, kecuali dengan petunjuk dokter
    • Mengonsumsi makanan yang sehat dan tinggi akan kalsium, vitamin D, dan vitamin B untuk meningkatkan energi
    • Menghindari infeksi, seperti dengan mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, serta melakukan vaksinasi yang diperlukan

Thalasemia merupakan kondisi seumur hidup yang memerlukan pengobatan secara berkala untuk mengurangi gejala yang timbul.

Meskipun begitu, beberapa cara mengobati thalasemia tersebut umumnya tidak perlu diberikan pada penderita thalasemia yang memiliki gejala ringan.

Namun, Anda perlu melakukan pemeriksaan secara medis ketika mengalami gejala thalasemia, seperti mudah lelah hingga kulit berubah pucat, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: 6 Komplikasi Talasemia yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com