Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Sabu-sabu pada Anak yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 13/06/2023, 12:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sabu-sabu banyak digunakan masyarakat Indonesia dan anak-anak bisa mendapatkan pengaruhnya.

Berdasarkan hasil survei BNN RI Tahun 2019, sabu-sabu adalah narkotika terbanyak kedua setelah ganja, yang digunakan masyarakat Indonesia.

Sabu-sabu mengandung zat methamfetamin. Methamfetamin termasuk dalam narkotika golongan I dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Baca juga: Apa Itu Sabu dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Sabu-sabu atau methamfetamin adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik.

Mengutip Medical News Today, sabu-sabu berisiko tinggi menyebabkan kecanduan (adiktif).

Sabu meningkatkan pelepasan dopamin, yang berperan penting dalam fungsi motorik, motivasi, penghargaan, dan bagaimana otak mengalami serta menafsirkan kesenangan.

Peningkatan kadar dopamin yang signifikan di pusat orak, akan membuat individu merasakan euforia segera setelah menggunakannya.

Umumnya, individu pengguna sabu-sabu adalah orang dewasa atau remaja. Namun, anak kecil bisa juga ikut terkena efek sampingnya.

Baca juga: Jangan Sesekali Mencobanya, Ini Bahaya Sabu pada Tubuh

Misalnya, wanita yang mengandung bisa memaparkan sabu-sabu pada anak yang dikandungnya. Sehingga, si kecil mengembangkan efek samping sabu-sabu sejak dalam kandungan.

Mengutip Alabama Bio Clean, sabu-sabu dapat merusak janin dalam beberapa cara.

Sementara umumnya, wanita hamil yang kecanduan sabu cenderung tidak mandapatkan perawatan prenatal yang dibutuhkan, sehingga meningkatkan risiko masalah keesehatan fatal pada bayi yang belum lahir.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas secara ringkas macam efek samping sabu pada anak.

Baca juga: 6 Efek Samping Kafein untuk Anak yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Apa saja efek samping sabu-sabu pada anak?

Mengutip Alabama Bio Clean, berikut macam efek samping sabu-sabu pada anak yang terpapar sejak dalam kandungan:

  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Cacat lahir
  • Tremor di lengan dan/atau tungkai
  • Menangis berlebihan atau lekas marah
  • Kelemahan otot
  • Risiko stroke atau kejang
  • Pengaturan siklus tidur/bangun dan makan yang buruk
  • Perilaku jadi tidak normal

Anak-anak yang terpapar sabu-sabu sejak dalam kandungan ada kemungkinan lebih besar juga akan terkena HIV/AIDS, sifilis, dan hepatitis.

Mengutip WebMD, itu karena sabu memengaruhi penilaian dan mengurangi pengendalian diri. Wanita hamil di bawah pengaruh sabu-sabu mungkin cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, seperti seks bebas.

Baca juga: Efek Samping Obat Antibiotik pada Anak Harus Diwaspadai Orangtua

Anak-anak yang orang tuanya menggunakan narkoba atau alkohol tiga kali mungkin mengalami kekerasan dan empat kali lebih mungkin untuk diabaikan dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak menggunakan narkoba atau alkohol (Wells & Wright, 2004).

Paparan langsung dari ibu ke anak di dalam rahim hanyalah salah satu cara anak-anak dapat terpapar sabu-sabu.

Ketika sudah lahir, bayi juga dapat terpapar sabu-sabu karena kecenderungan mereka suka memasukkan segala sesuatu ke mulutnya tanpa tahu bahayanya.

Anak bisa memasukkan sesuatu yang sudah tercemar sabu ke dalam mulutnya. Sehingga, secara tidak langsung ia juga akan menelan sabu yang tertinggal di sana.

Efek samping paparan sabu pada anak bisa sangat serius karena tubuh mereka belum berkembang sempurna, sehingga memiliki waktu yang lebih lama untuk memproses dan menghilangkan efek sampingnya.

Baca juga: Efek Samping Paparan Rokok Elektrik pada Perokok Pasif

Anak-anak dapat mengembangkan penyakit, seperti kanker, leukemia, dan mereka juga cenderung mengalami gagal ginjal atau hati.

Otak dan organ dalam anak-anak yang sedang berkembang juga lebih rentan mengalami kerusakan dari pada orang dewasa yang mengkonsumsi metamfetamin.

Berikut efek samping sabu-sabu lainnya pada anak yang terpapar secara berulang atau ekstrem:

  • Keterlambatan perkembangan dan/atau bicara
  • Kesulitan dalam belajar
  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan masalah perhatian lainnya
  • Ketidaksesuaian sosial
  • Gagal untuk berkembang
  • Pertumbuhan yang buruk
  • Masalah integrasi sensorik
  • Masalah perilaku

Anda harus segera memeriksakan anak Anda ke dokter, jika anak menunjukkan tanda-tanda efek samping sabu-sabu seperti di atas.

Jika Anda pengguna sabu-sabu, Anda juga perlu melakukan konsultasi dokter untuk segera berhenti dari kebiasaan buruk tersebut.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Influenza pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau