KOMPAS.com - Vaksin influenza adalah vaksin yang melindungi manusia dari influenza. Vaksin ini dianjurkan untuk orang berisiko tinggi, termasuk anak di bawah usia lima tahun.
Vaksin influenza dikenal pula dengan sebutan vaksin flu berguna untuk mengurangi risiko dan keparahan anak ketika terserang flu yang umumnya disertai gejala seperti demam tinggi, nyeri, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, dan pilek.
Vaksin influenza bekerja dengan cara membangun antibodi dalam tubuh seseorang untuk melawan virus influenza.
Baca juga: Mengenal Infeksi Flurona, Gabungan Covid-19 dan Influenza
Kendati begitu, sama seperti imunisasi lainnya, vaksin influenza juga memiliki efek samping yang perlu diketahui para orangtua.
Efek samping vaksin influenza pada anak-anak umumnya sama seperti yang terjadi ada orang dewasa, yaitu:
Efek samping yang paling umum terjadi dari suntikan flu ialah reaksi pada area suntikan, biasanya di lengan atas.
Anak-anak mungkin mengalami nyeri, kemerahan, hangat, dan membengkak. Efek ini biasanya berlangsung selama 1-2 hari.
Melansir Healthline, konsumsi obat penghilang rasa nyeri seperti paracetamol dan ibupofen dapat mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.
Setelah menerima vaksin influenza, beberapa anak mungkin juga mengalami sakit kepala atau nyeri otot, terutama pada hari pertama.
Dalam jurnal Elseiver yang dibagikan Science Direct, obat-obatan seperti asetaminofen atau ibuprofen bisa dikonsumsi anak-anak untuk meredakan pusing dan nyeri otot karena diklaim tidak mengurangi respons tubuh terhadap vaksin.
Baca juga: Kenapa Vaksin Influenza Penting di Masa Pandemi Corona?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.