Makanan fermentasi adalah makanan yang diproses dengan memungkin bakter baik berkembang biak di dalamnya (probiotik dibuat).
Probiotik kemudian dapat meningkatkan kadar serotonin, neurotransmiter yang memengaruhi banyak aspek perilaku manusia, seperti suasana hati, respons stres, nafsu makan, dan dorongan seksual.
Contoh, makanan fermentasi adalah tempe, kimchi, sauerkraut, yogurt, kefir, dan kombucha.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Mood Swing saat PMS
Kacang brasil adalah salah satu sumber selenium yang paling kuat, yang berperan dalam pembentukan selenoprotein dan produksi hormon tiroid yang sehat.
Studi pada 2021 menunjukkan bahwa asupan selenium yang tinggi dikaitkan dengan prevalensi depresi yang lebih rendah.
Hormon tiroid yang sehat sangat terkait dengan terjaganya suasana hati yang baik.
Bayam dan sayuran berdaun gelap lainnya, seperti kale, Swiss chard, dan kangkung, sumber vitamin B yang kaya.
Menurut Nutrient pada 2016, vitamin tersebut berperan dalam memproduksi bahan kimia otak yang meningkatkan suasana hati dan fungsi otak lainnya.
Kekurangan asupan vitamin B, terutama B6, B9, dan B12, dapat menjadi faktor berkembangnya depresi.
Jika Anda tidak suka sayuran berdaun hijau tua, Anda bisa mendapatkan vitamin B ini dari mengkonsumsi makanan, seperti pisang dan telur.
Baca juga: 8 Cara untuk Membuat Mood Naik Lagi
Kopi adalah bahan minuman dan makanan yang mengandung kafein.
Senyawa alami ini mencegah adenosin menempel pada reseptor otak yang meningkatkan rasa lelah.
Oleh karena itu, kopi dianggap sebagai mood booster karena mengurangi rasa lelah dan meningkatkan tingkat perhatian orang.
Selain itu, kafein juga dapat dapat meningkatkan pelepasan neurotransimter untu rasa senang, yaitu dopamin dan norepinefrin.
L-theanine adalah asam amino yang terkandung secara alami dalam daun teh hijau dan hitam.