KOMPAS.com - Sebagian orang mencari cara praktis untuk menghilangkan bintitan dengan memencet benjolan kecil di kelopak mata ini.
Namun, cara tersebut tidak tepat dan bisa menyebabkan mata bintitan semakin parah.
Simak kenapa mata bintitan tidak boleh dipencet berikut cara mengobati mata bintitan yang tepat lewat artikel di bawah ini.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Mata Bintitan dengan Cepat
Alasan kenapa mata bintitan tidak boleh dipencet karena ada potensi komplikasi yang membuat masalah kulit ini semakin parah.
Dilansir dari ClevelandClinic, memencet mata bintitan bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti:
Untuk diketahui, sebenarnya bintitan adalah peradangan di tepi kelopak mata karena kelenjar tersumbat dan terinfeksi bakteri Staphylococcus.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah medis hordeolum ini sebenarnya bukan penyakit berbahaya.
Tapi, jika penanganannya tidak tepat, benjolan kecil di kelopak mata ini bisa mengalami komplikasi yang membuat bintitan bertambah parah.
Mengingat ada beberapa alasan medis yang menganjurkan agar bintitan tidak dipencet, Anda sebaiknya tidak gegabah melakukan tindakan ini.
Sebaliknya, ikuti anjuran perawatan yang tepat untuk menghilangkan bintitan berikut ini.
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Ada beberapa cara mengobati mata bintitan yang dianjurkan beberapa tenaga kesehatan, antara lain:
Dengan beberapa langkah sederhana di atas, umumnya mata bintitan bisa sembuh sendiri dalam waktu 1 sampai 2 minggu.
Tapi, Anda perlu waspada jika masalah kesehatan ini justru semakin memburuk atau tak kunjung sembuh selang 2 minggu.
Kondisi ini bisa jadi Anda butuh obat bintitan untuk membasmi infeksi bakteri atau penyakit bukan bintitan melainkan kalazion yang punya gejala mirip.
Setelah menyimak alasan kenapa mata bintitan tidak boleh dipencet berikut cara mengobatinya di atas, jangan lagi tergoda untuk sembarangan menangani benjolan di kelopak mata ini.
Baca juga: Kenapa Mata Sering Bintitan? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengobatinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.