KOMPAS.com - Sesak napas merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang kesulitan menghirup atau menghembuskan napas hingga seolah-olah merasa kekurangan oksigen.
Sesak napas bisa saja merupakan akibat dari aktivitas fisik seperti olahraga yang berlebihan.
Baca juga: Mengapa Kecemasan Memicu Sesak Napas?
Namun, dalam beberapa kasus kesulitan bernapas bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai.
Untuk mengetahui macam-macam penyebab sesak napas, simak pemaparan berikut.
Dilansir dari Medical News Today, sesak napas umumnya dipicu oleh gangguan pernapasan, yaitu:
Tersedak terjadi ketika suatu bendaseperti potongan makan atau mainan yang tersangkut di tenggorokan.
Gejala umum tersedak meliputi:
Tersedak dapat mengancam nyawa jika benda tersebut tetap berada di dalam mulut korban.
Namun, jika benda tersebut dapat dikeluarkan dengan cepat, seseorang akan dapat kembali bernapas dengan normal dalam waktu yang relatif singkat.
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas yang Bisa Anda Lakukan
Sesak napas merupakan salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh sebagian besar penderita flu atau pilek.
Sesak napas umumnya akan mereda saat Anda sudah sembuh.
Selain itu, penderita flu atau pilek juga berisiko mengalami kondisi yang mempersulit pernapasan, seperti:
Gangguan cemas dapat menyebabkan gejala fisik, termasuk sesak napas. Napas seseorang mungkin akan kembali normal ketika kecemasannya mereda.
Gejala gangguan cemas lainnya yang perlu Anda ketahui yaitu:
Baca juga: 5 Gejala Infark Paru, Batuk Darah hingga Sesak Napas
Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara menuju paru-paru.
Gejala asma yaitu sesak napas, mengi, hingga batuk kronis.
Seperti kondisi kronis lainnya, asm dapat kambuh dari waktu ke waktu akibat paparan asap rokok, alergen, hingga aktivitas fisik yang berat.
Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dan tidak aktif bergerak berisiko mengalami kesulitan bernapas.
Jika sesak napas disebabkan oleh obesitas, Anda perlu memulai program olahraga dan menerapkan pola makan yang sehat.
PPOK adalah kelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan membuat seseorang susah bernapas.
Emfisema dan bronkitis kronis adalah kondisi paling umum yang menyebabkan PPOK.
Gejala PPOK berupa sesak napas, napas berbunyi, hingga batuk kronis.
Inhaler darurat dan steroid inhalasi atau oral dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan paru-paru.
Baca juga: 10 Gejala Infeksi Paru, Tak Hanya Batuk dan Sesak Napas
Menurut American Lung Association, emfisema adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Emfisema mengakibatkan alveoli atau kantong udara menipis hingga rusak.
Tanda-tanda emfisema antara lain:
Menurut American Heart Association, sesak napas adalah salah satu tanda seseorang mengalami serangan jantung.
Karena itu, siapa pun yang mengalami kesulitan bernapas perlu memperhatikan risiko gejala lain, seperti:
Mengetahui macam-macam penyebab sesak napas dapat membantu kita agar lebih waspada jika mengalami gangguan pernapasan ini.
Meski bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak parah seperti pilek, seseorang tetap perlu mencari pertolongan medis atau periksa ke dokter apabila mengalami sesak napas.
Baca juga: Bagaimana Serangan Panik Bisa Menyebabkan Sesak Napas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.