Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Sesak Napas, Termasuk Serangan Jantung

Kompas.com - 24/06/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sesak napas merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang kesulitan menghirup atau menghembuskan napas hingga seolah-olah merasa kekurangan oksigen.

Sesak napas bisa saja merupakan akibat dari aktivitas fisik seperti olahraga yang berlebihan.

Baca juga: Mengapa Kecemasan Memicu Sesak Napas?

Namun, dalam beberapa kasus kesulitan bernapas bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai.

Untuk mengetahui macam-macam penyebab sesak napas, simak pemaparan berikut.

Penyebab sesak napas

Dilansir dari Medical News Today, sesak napas umumnya dipicu oleh gangguan pernapasan, yaitu:

  • Tersedak

Tersedak terjadi ketika suatu bendaseperti potongan makan atau mainan yang tersangkut di tenggorokan.

Gejala umum tersedak meliputi:

  1. Batuk-batuk
  2. Mengi
  3. Sesak napas hingga tak bisa menghirup dan mengeluarkan udara jika benda menyumbat seluruh tenggorokan
  4. Pingsan

Tersedak dapat mengancam nyawa jika benda tersebut tetap berada di dalam mulut korban.

Namun, jika benda tersebut dapat dikeluarkan dengan cepat, seseorang akan dapat kembali bernapas dengan normal dalam waktu yang relatif singkat.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas yang Bisa Anda Lakukan

  • Pilek atau flu

Sesak napas merupakan salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh sebagian besar penderita flu atau pilek.

Sesak napas umumnya akan mereda saat Anda sudah sembuh.

Selain itu, penderita flu atau pilek juga berisiko mengalami kondisi yang mempersulit pernapasan, seperti:

  1. Hidung tersumbat
  2. Sakit tenggorokan
  3. Saluran lendir yang meradang
  4. Lendir berlebih di saluran udara.
  • Gangguan cemas

Gangguan cemas dapat menyebabkan gejala fisik, termasuk sesak napas. Napas seseorang mungkin akan kembali normal ketika kecemasannya mereda.

Gejala gangguan cemas lainnya yang perlu Anda ketahui yaitu:

  1. Merasa gugup atau gelisah
  2. Peningkatan detak jantung
  3. Sulih berkonsentrasi
  4. Gangguan pencernaan

Baca juga: 5 Gejala Infark Paru, Batuk Darah hingga Sesak Napas

  • Asma

Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara menuju paru-paru.

Gejala asma yaitu sesak napas, mengi, hingga batuk kronis.

Seperti kondisi kronis lainnya, asm dapat kambuh dari waktu ke waktu akibat paparan asap rokok, alergen, hingga aktivitas fisik yang berat.

  • Obesitas

Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dan tidak aktif bergerak berisiko mengalami kesulitan bernapas.

Jika sesak napas disebabkan oleh obesitas, Anda perlu memulai program olahraga dan menerapkan pola makan yang sehat.

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK adalah kelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan membuat seseorang susah bernapas.

Emfisema dan bronkitis kronis adalah kondisi paling umum yang menyebabkan PPOK.

Gejala PPOK berupa sesak napas, napas berbunyi, hingga batuk kronis.

Inhaler darurat dan steroid inhalasi atau oral dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan paru-paru.

Baca juga: 10 Gejala Infeksi Paru, Tak Hanya Batuk dan Sesak Napas

  • Emfisema

Menurut American Lung Association, emfisema adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.

Emfisema mengakibatkan alveoli atau kantong udara menipis hingga rusak.

Tanda-tanda emfisema antara lain:

  1. Sesak napas saat beraktivitas
  2. Peningkatan dahak
  3. Batuk-batuk

Menurut American Heart Association, sesak napas adalah salah satu tanda seseorang mengalami serangan jantung.

Karena itu, siapa pun yang mengalami kesulitan bernapas perlu memperhatikan risiko gejala lain, seperti:

  1. Dada terasa sesak
  2. Rasa tak nyaman pada punggung, rahang, leher, perut, atau salah satu atau kedua lengan
  3. Pusing
  4. Keringat dingin
  5. Mual

Mengetahui macam-macam penyebab sesak napas dapat membantu kita agar lebih waspada jika mengalami gangguan pernapasan ini.

Meski bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak parah seperti pilek, seseorang tetap perlu mencari pertolongan medis atau periksa ke dokter apabila mengalami sesak napas.

Baca juga: Bagaimana Serangan Panik Bisa Menyebabkan Sesak Napas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau