Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fase Siklus Respons Seksual saat Terangsang, Pasutri Perlu Tahu

Kompas.com - 29/06/2023, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Siklus respons seksual dibagi menjadi 4 fase yaitu kemunculan hasrat, plateau atau keinginan, orgasme, dan klimaks.

Baik pria maupun wanita sama-sama melewati empat fase respons seksual tersebut saat bercinta.

Artikel ini akan membahas 4 fase siklus respons seksual yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Apakah Seks saat Hamil Sebabkan Kehamilan Susulan? Berikut Faktanya...

4 Fase siklus respons seksual

Siklus respons seksual adalah rangkaian perubahan tubuh dan emosi yang terjadi pada seseorang ketika terangsang secara seksual.

Dilansir dari MedicineNet, berikut 4 fase siklus respons seksual yang bisa kita rasakan:

  • Hasrat

Tahap pertama dalam hubungan seks adalah hasrat atau bisa disebut dengan libido.

Hasrat adalah dorongan atau naluri alami manusia untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

Hasrat dapat dipengaruhi oleh suasana hati, pikiran, dan hormon ketika pasangan berpelukan, ciuman, atau saling meraba.

Hasrat seksual umumnya menyebabkan pria dan wanita mengalami peningkatan detak jantung dan pernapasan.

Selain itu, hasrat seks juga memicu perubahan fisik, antara lain:

    1. Payudara terasa penuh dan puting mengeras
    2. Aliran darah ke vagina meningkat
    3. Klitoris dan labia teras bengkak
    4. Vagina mengeluarkan cairan pelumas
    5. Penis ereksi dan mengeluarkan cairan pre-cum atau pelumas
    6. Skrotum atau kantong testis mengencang.

Baca juga: 4 Mitos tentang Seks, dari Selaput Dara hingga Masturbasi

  • Plateau

Plateau adalah fase kesenangan atau kegembiraan intens yang meluas ke ambang orgasme.

Pada tahapan ini seseorang mungkin mengalami:

    1. Ketegangan dan kejang otot di area kaki, wajah, dan tangan.
    2. Vagina membengkak karena aliran darah yang terus meningkat.
    3. Klitoris sangat sensitif, bahkan terasa sakit saat disentuh
    4. Testis mengencang.

Orgasme merupakan puncak dari respons seksual yang umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik.

Saat berada di tahapan ini seseorang dapat mengalami kejang otot terutama di area selangkangan akibat aktivitas seksual yang dilakukan.

Kejang otot tersebut mengirimkan sensasi rasa nikmat ke seluruh tubuh.

Pada wanita, orgasme menyebabkan kontraksi vagina dan rahim secara berirama.

Sementara itu orgasme pada pria memicu kontraksi pada otot di pangkal penis yang menyebabkan ejakulasi.

Saat ejakulasi, penis akan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma sebanyak 1-2 sendok makan.

Selain kejang otot, orgasme juga memicu pelepasan hormon endorfin yang membuat pasangan merasa bahagia dan rileks.

Baca juga: Sperma Keluar Saat Seks Anal, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?

  • Klimaks

Fase klimaks terjadi pada akhir siklus respons seksual.

Pada fase klimaks, fungsi tubuh perlahan kembali normal setelah sempat mengencang dan bengkak.

Pasangan suami istri mungkin mengalami perasaan puas, senang, atau bahkan lelah.

Memahami 4 fase siklus respons seksual dapat membantu diri kita untuk mengenali tubuh ketika atau saat sedang berhubungan intim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau