Gula tambahan dan gula alami (seperti yang ada dalam buah) memiliki efek yang sama pada tubuh.
Mereka termasuk gula tebu, gula merah, sirup jagung, madu, sirup maple, fruktosa, dan sukrosa.
Orang harus membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10 persen kalori per hari. Sementara, penderita diabetes harus lebih mungurangi jumlahnya.
Baca juga: 12 Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai
Makanan penutup, seperti kue kering, brownis, roti, dan sebagainya biasanya sarat dengan gula.
Beberapa camilan ini mengandung lebih dari 30 gram gula dalam satu porsi.
Jumlah itu mendekati batasan asupan gula per hari yang direkomenasikan Kementerian Kesehatan RI untuk orang sehat, yaitu 50 gram/orang/hari atau setara 4 sendok makan/orang/hari.
Nasi putih, roti putih, pasta putih, merupakan sumber karbohidrat putih.
Karbohidrat putih sangat mirip dengan gula begitu tubuh Anda mulai mencernanya, yang berarti akan mudah meningkatkan kadar gula darah Anda.
Penderita diabetes bisa menggantinya dengan biji-bijian utuh, seperti nasi merah atau roti gandum.
Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai
Saus instan, seperti saus tomat, barbekyu, dan saus salad, sering kali mengandung gula.
Misalnya, saus tomat mengandung hampir 4 gram gula per sendok makan.
Anda bisa menghilangkan atau mengganti bumbu dengan pilihan rendah gula sebagai cara mudah untuk mengurangi konsumsi gula Anda secara keseluruhan.
Penderita diabetes perlu menghindari daging yang mengandung lemak jenuh, seperti daging giling, bacon, dan sosis.
Penelitian telah menemukan bahwa makan diet tinggi lemak jenuh dapat memperburuk resistensi insulin.
Lemak jenuh dalam daging juga meningkatkan kolesterol dan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.