KOMPAS.com - Bagi sebagian pasangan, bercinta di kolam renang mungkin dapat meningkatkan mood, gairah, hingga mendorong orgasme.
Sayangnya, kolam renang bukan tempat yang ideal untuk berhubungan seksual karena bisa berbahaya bagi wanita, termasuk memicu masalah kesehatan pada vagina.
Baca juga: 20 Penyebab Susah Ereksi saat Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa bahaya bercinta di kolam renang yang pantang disepelekan.
Umumnya, kolam renang sudah dibubuhi bubuk kaporit yang berguna untuk membunuh bakteri-bakteri patogen yang tersebar di kolam.
Akan tetapi, kaporit tidak bisa menjamin kolam renang bersih dari kuman dan bakteri.
Dilansir dari Health, beberapa bakteri mungkin masih dapat hidup dan berkembangbiak di kolam renang.
Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam vagina wanita sehingga menyebabkan infeksi bakteri.
Selain itu, bakteri pada kolam juga menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare.
Sebagaimana diketahui, vagina mengeluarkan cairan pelumas ketika mendapat rangsangan seksual.
Cairan tersebut ternyata bisa hilang ketika terkena air. Sementara, air kolam tidak bisa melumasi vagina.
Akibatnya, vagina akan kering dan berisiko robek saat berhubungan seks di kolam renang.
Robekan atau luka pada vagina bisa menyebabkan bakteri atau kuman masuk ke dalam organ kewanitaan dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Kapan Wanita Dinyatakan Hamil Usai Berhubungan Seks?
Infeksi saluran kemih (ISK) bisa menyerang wanita yang melakukan hubungan seks di kolam renang ataupun sekadar berenang.
Hal itu karena bagian bawah baju renang atau bikini cenderung basah dan lembap sehingga bisa menjadi tempat perkembangbiakkan bakteri.
"Wanita dapat dengan mudah mengalami ISK, bahkan karena seks penetrasi," ujar dr. Leah Millheiser, direktur Female Sexual Medicine Program di Stanford University kepada Health.com.