Bakteri penyebab gonore ini mengalami resistensi antibiotik terhadap beberapa jenis obat, termasuk sefalosporin generasi ketiga.
Penyakit ini sejak 1940an telah dilawan dengan berbagai antibiotik, seperti penisilin, tetrasiklin, kuinolon, dan antibiotik makrolida.
Bakteri ini dapat hidup di berbagai macam inang, termasuk tanaman. Pada manusia, bakteri Pseudomonas aeruginosa cenderung menjadi kuman oportunistik, yang bertahan di tubuh dan menyerang saat imun melemah.
Bakteri yang banyak ditemukan di lingkungan perawatan kesehatan ini kebal dengan beragam antibiotik lini terakhir, termasuk karbapenem dan sefalosporin generasi ketiga.
Bakteri ini lazimnya berkembang di usus manusia dan bukan menjadi masalah kesehatan. Sayangnya, Enterococcus faecium bisa berubah menjadi patogen penyebab penyakit seperti infeksi saluran kencing, meningitis, dan sepsis.
Saat menginfeksi tubuh, bakteri ini memiliki resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik, seperti penisilin dan sefalosporin. Tantangan terbesar saat ini yakni bakteri ini perlu ditaklukkan dengan kombinasi antibiotik vankomisin.
Sebagian besar jenis bakteri ini sebenarnya hidup tidak berbahaya pada kulit, lapisan dalam hidung, dan saluran pernapasan.
Namun, bakteri ini bisa berubah menjadi patogen jika masuk ke tubuh melalui luka. Infeksi bakteri yang merebak di lingkungan perawatan kesehatan ini potensial berbahaya karena kebal dengan beragam jenis antibiotik lini terakhir.
Acinetobacter baumannii disebut sebagai bakteri paling berbahaya yang paling resisten dengan antibiotik.
WHO menggolongkan bakteri ini dalam daftar kritis alias musuh nomor satu. Pasalnya, bakteri ini tidak mempan dilawan dengan antibiotik karbapenem, yang menjadi obat lini terakhir.
Saat menginfeksi tubuh, bakteri ini bisa menyebabkan pneumonia, infeksi parah, sampai infeksi darah yang memiliki tingkat kematian tinggi.
Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Menular yang Disebabkan Bakteri Salmonella
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.