Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat Panas Dalam Alami, Ada Madu dan Air Putih

Kompas.com - 16/08/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Panas dalam dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan, khususnya ketika makan dan berbicara.

Selain mengonsumsi obat-obatan tertentu, panas dalam juga bisa diatasi secara alami, seperti dengan madu, berkumur dengan air garam, dan minum minuman yang hangat.

Untuk lebih jelasnya, ketahui obat panas dalam alami yang bisa dicoba berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Panas Dalam, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Obat panas dalam alami

Disarikan dari Medical News Today dan Cleveland Clinic, berikut adalah obat panas dalam alami yang bisa dicoba.

  • Minum satu sendok madu

Madu sudah digunakan sejak lama sebagai obat panas dalam alami yang efektif karena memiliki kandungan antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan.

Bahkan, minum satu sendok makan madu setiap dua kali sehari dapat melegakan sakit tenggorokan karena panas dalam.

  • Minum minuman yang dingin atau hangat

Minum minuman yang dingin dan hangat dapat membuat tenggorokan tetap lembap dan mengurangi rasa tidak nyaman karena panas dalam.

Minuman yang dingin, seperti es krim, juga dapat menghilangkan rasa sakit tenggorokan yang disebabkan oleh panas dalam.

  • Berkumur dengan larutan garam

Berkumur dengan larutan garam sudah terbukti dapat melegakan sakit tenggorokan yang disebabkan oleh panas dalam.

Cara mudah karena Anda hanya melarutkan satu sehingga dua sendok teh garam pada satu gelas air hangat dan menggunakannya untuk berkumur.

Baca juga: Kenapa Tenggorokan Gatal? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Minum air putih

Selain menghindarkan tubuh dari dehidrasi, minum air putih juga dapat membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.

Bahkan, minum air putih dengan jumlah yang cukup dapat membuat membran mukosa yang ada di dalam tenggorokan tetap lembap sehingga mempercepat penyembuhan panas dalam.

  • Menghindari penyebab iritasi

Beberapa penyebab iritasi, seperti polusi udara dan asap rokok, dapat memperparah panas dalam yang dialami.

Selain menghentikan kebiasaan merokok, Anda juga perlu menghindari paparan polusi udara atau asap rokok agar panas dalam dapat sembuh.

Baca juga: 8 Dampak Polusi Udara pada Sistem Pernapasan

  • Cukup istirahat

Panas dalam dapat menyebabkan rasa lelah karena imun tubuh bekerja keras untuk melawan virus atau bakteri yang menjadi penyebab panas dalam.

Mendapatkan tidur cukup setiap malam, atau setidaknya selama tujuh jam, dapat menguatkan imun tubuh sehingga panas dalam cepat sembuh.

  • Mandi dengan air hangat

Menghirup uap air yang keluar ketika mandi air hangat dapat menipiskan lendir dan melembapkan serta melegakan sakit tenggorokan karena panas dalam.

Selain mandi dengan air hangat, Anda juga bisa menggunakan humidifier atau pelembap udara untuk menjaga kelembapan ruangan dan tenggorokan.

Selain beberapa obat panas dalam alami di atas, beberapa obat herbal panas dalam juga dipercaya dapat mempercepat penyembuhan.

Meskipun begitu, beberapa obat herbal belum tentu aman secara medis dan dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu pada beberapa orang.

Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika panas dalam tidak kunjung sembuh atau bertambah parah serta dibarengi dengan gejala lain, seperti sulit bernapas, agar bisa mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Dampak Polusi Udara yang Membahayakan Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau